REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berhasil keluar dari kecanduan narkoba dan memutuskan menjadi mualaf, Robbie Hamza kini aktif mengedukasi anak-anak muda di Australia tentang bahaya narkoba. Bahkan ia pun membantu orang-orang agar keluar dari kecanduan narkoba dan stigma negatif.
Robbie Hamza terjerat dalam dunia kejahatan dan narkoba sejak usia 13 tahun. Tetapi, dia akhirnya keluar dari zona itu dan mengubah hidupnya. Setelah itu dia pun mengambil tindakan karena melihat kecanduan narkoba menjadi masalah bagi lingkungannya.
"Saya telah berurusan dengan masalah ini dengan keluarga dalam komunitas kami selama hampir sembilan tahun. Saya mendapat telepon dari orang tua yang mengkhawatirkan anak-anak mereka dan mencari bantuan, atau suami dan istri. Orang yang tahu ada seseorang yang bisa mereka ajak bicara yang mengerti cara kita melakukan sesuatu," kata Hamza, seperti dilansir ABC News, Sabtu (28/1/2023)
Survei Rumah Tangga Strategi Narkoba Nasional Australia 2019 memperkirakan 9 juta atau 43 persen warga Australia berusia 14 tahun ke atas telah menggunakan narkoba secara ilegal. Survei menemukan ganja, kokain, dan ekstasi adalah obat-obatan terlarang yang paling umum digunakan.
Hamza mengatakan orang-orang meminta nasihatnya karena Hamza tidak malu berbagi cerita dan pengalamannya di masa lalu. Hamza banyak memberikan pencerahan menjangkau kaum muda Muslim di Masjid dan berbagai acara. Dia sering memulai ceritanya dengan bagaimana hidupnya berubah ketika dia merasa tidak aman di awal masa remajanya.
Setelah memeluk Islam pada 2012, Hamza mengatakan dia berhenti menggunakan narkoba dan meninggalkan kehidupan kriminalnya. Sekarang, ia telah menjadi seorang pengajar di sebuah penjara Brisbane. Hamza meningkatkan kesadaran tentang masalah narkoba di komunitas Muslim.
Membahas topik tabu...