REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Sentral Nigeria telah meluncurkan kartu domestik, AfriGo, untuk menyaingi kartu asing seperti Mastercard dan Visa. Gubernur Bank Sentral Nigeria (CBN) Godwin Emefiele berharap kartu ini meningkatkan transaksi nontunai dan juga menghemat biaya transaksi luar negeri.
"Tantangan yang membatasi masuknya orang Nigeria termasuk tingginya biaya layanan kartu sebagai akibat dari persyaratan valuta asing skema kartu internasional dan fakta bahwa produk kartu yang ada tidak mengatasi kekhasan pasar lokal di Nigeria," ujar Emefiele seperti dilansir Republika dari Aljazeera pada Sabtu (28/1/2023).
Emefiele mengatakan Nigeria bergabung dengan China, Rusia, India, dan Turki dalam meluncurkan skema kartu domestik. AfriGo sendiri dimiliki oleh CBN dan Nigeria.
Emefiele menyebut kehadiran AfriGo tidak berarti menghentikan operasi penyedia layanan kartu internasional seperti Mastercard dan Visa. AfriGo, ucap Emefiele, memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen domestik dengan cara yang hemat biaya dan kompetitif.
"Nigeria, ekonomi terbesar di Afrika, memiliki lebih dari 200 juta orang dan mayoritas masih menggunakan uang tunai karena mereka tinggal di pedesaan yang tidak memiliki bank," kata dia.
Untuk mempromosikan inklusi keuangan di daerah terpencil, lanjut Emefiele, CBN telah meluncurkan program pertukaran uang tunai yang memperkenalkan versi mata uang lokal yang didesain ulang, Naira.