REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Nigeria telah mengalokasikan lebih dari 1,2 triliun naira atau 2,63 miliar dolar AS untuk melunasi pinjaman dari Bank Sentral Nigeria (CBN) seperti dilaporkan Ripples Nigeria melalui Ways and Means Advances (WMA).
Ways and Means Advances adalah fasilitas pinjaman yang digunakan oleh bank sentral untuk membiayai pemerintah dalam periode kekurangan anggaran sementara. Skema WMA tunduk pada batasan yang ditentukan oleh undang-undang.
Pemerintah telah mengalokasikan 6,31 triliun naira untuk melunasi total utangnya. Dari jumlah itu, sebesar 3,3 triliun naira akan digunakan untuk membayar utang dalam negeri, lalu 1,81 triliun naira untuk utang luar negeri, dan 1,2 triliun naira melalui WMA. Dalam laporan yang dilansir Republika dari Zawya, Sabtu (28/1/2023), hal ini merupakan kali pertama Pemerintah Nigeria membuat alokasi anggaran dengan WMA.
Ripples Nigeria melaporkan, pemerintah saat ini berutang 22,7 triliun naira dan Presiden Muhammdu Buhari baru-baru ini meminta bantuan majelis nasional untuk mengubah pinjaman menjadi 40 tahun.