Sabtu 28 Jan 2023 19:02 WIB

Sosialisasi dan Bimtek Kurikulum Merdeka Sasar Madrasah

Kementerian Agama berharap madrasah menerapkan kurikulum merdeka.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis),Prof Muhammad Ali Ramdhani mengimbau madrasah maksimal menerapkan kurikulum merdeka.
Foto: Dok Kemenag
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis),Prof Muhammad Ali Ramdhani mengimbau madrasah maksimal menerapkan kurikulum merdeka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada Madrasah. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dan melancarkan pelaksanaan kurikulum tersebut di setiap unit dan satuan pendidikan Islam.

Kegiatan ini digelar secara daring dari 27 Januari sampai 8 Februari 2023, baik melalui Streaming Youtube maupun Zoom. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi mengatakan, pada hari pertama pelaksanaan, giat ini diperkirakan diikuti lebih dari 50 ribu guru madrasah. 

“Peserta yang mengikuti bimtek melalui streaming Youtube tembus 29 ribu lebih. Ditambah dengan peserta yang mengikuti kegiatan melalui zoom di 1000 titik lokasi yang tersebar di 34 provinsi, diperkirakan jumlah peserta keseluruhan mencapai 50 ribu lebih,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (28/1/2023).

“Hari ini yang merupakan hari kedua bahkan yang mengikuti melalui streaming Youtube mencapai 48 ribu,” sambungnya. 

Menurut Isom, bimtek ini digelar untuk membumikan kebijakan Kementerian Agama tentang pelaksanaan IKM di madrasah, menyamakan persepsi dan kesiapan madrasah di seluruh Indonesia dalam melaksanakan IKM.  Materi sosialiasi dan bimtek meliputi pengantar IKM, kebijakan IKM pada RA, MI, MTs dan MA/MAK,  penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM),  pembelajaran (CP, TP, ATP dam Modul Ajar), asesmen atau penilaian, praktik baik P5 PPRA dan pendaftaran IKM melalui PDUM. 

Bimtek menghadirkan sejumlah narasumber dari praktisi dan akademisi ahli di bidangnya dan telah melaksanakan kurikulum merdeka. “Antusiasme peserta  membuktikan bahwa warga madrasah siap melaksanakan IKM,” tegas Moh. Isom. 

Isom berharap madrasah dapat melakukan persiapan IKM secara sungguh-sungguh. “Aturan yang ditetapkan pemerintah diikuti, namun tetap terbuka bagi madrasah untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam implementasinya sesuai potensi masing-masing,” pungkas Moh. Isom 

Terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengapresiasi penyelenggaraan Bimtek IKM ini. Kang Dhani, panggilan akrabnya, berpesan agar guru dan kepala madrasah berani melakukan terobosan dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran. 

“Spirit kurikulum merdeka salah satunya memberi kemerdekaan dan keluwesan madrasah dalam mengelola pembelajaran. Ciptakan ruang-ruang kreatifitas bagi guru dan siswa madrasah agar seluruh potensinya berkembang optimal,” pesannya. 

“Saya harap kegiatan bimtek IKM ini menjadi bagian penting dari upaya kita bersama dalam peningkatan mutu dan daya saing madrasah untuk menyiapkan Generasi Emas 2045. Madrasah bisa menjadi destinasi Pendidikan Islam dunia” tandasnya. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement