Sabtu 28 Jan 2023 23:05 WIB

Puluhan Anak Yanomami Brasil Kurang Gizi

Gizi buruk memperlihatkan gawatnya krisis kesehatan pada anak-anak pribumi di Brasil

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Puluhan anak pribumi Yanomami yang menderita kekurangan gizi dan penyakit akut dirawat di rumah sakit di Brasil utara.
Foto: EPA-EFE/Joedson Alves
Puluhan anak pribumi Yanomami yang menderita kekurangan gizi dan penyakit akut dirawat di rumah sakit di Brasil utara.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA - Puluhan anak pribumi Yanomami yang menderita kekurangan gizi dan penyakit akut dirawat di rumah sakit di Brasil utara. Gizi buruk memperlihatkan gawatnya krisis kesehatan pada anak-anak pribumi.

Menteri Kesehatan Boa Vista, ibu kota negara bagian Roraima, Regiane Matos mengatakan pada Jumat (27/1/2023) bahwa, 59 anak pribumi saat ini berada di satu-satunya rumah sakit anak di negara bagian tersebut. Sebanyak 45 diantaranya berasal dari suku Yanomami.

"Delapan anak berada di bawah perawatan intensif," kata Matos seperti dikutip laman Guardian, Sabtu (28/1/2023). Ia mencatat angka ini berbanding dengan total 703 rawat inap sepanjang tahun lalu.

Sebagian besar anak telah dibawa ke rumah sakit karena diare akut, gastroenterokolitis, malnutrisi, pneumonia, dan malaria. "Malnutrisi adalah masalah terbesar saat ini," kata Matos. "Orang-orang ini dilupakan dalam komunitas mereka. Dalam beberapa tahun terakhir ini semakin memburuk, dan yang kami inginkan sekarang adalah solusi," imbuhnya.

Di rumah sakit anak Boa Vista, Reuters menyaksikan beberapa anak Pribumi sangat kurus sehingga tulang rusuknya terlihat. Orang tua mereka memanggil bantuan.

"Banyak yang sakit, tidak ada makanan,” kata Marcelo Yanomami, ayah satu anak yang dirawat di rumah sakit. "Kerabat kami banyak yang meninggal. Banyak warga suku Yanomami telah meninggal," imbuhnya.

Pemerintah Brasil pekan lalu mengumumkan keadaan darurat medis di wilayah Yanomami, cagar alam terbesar di negara itu. Keadaan darurat ditetapkan setelah laporan anak-anak meninggal karena kekurangan gizi dan penyakit lain yang disebabkan oleh penambangan emas ilegal.

Para pejabat menyebut krisis itu "genosida" dan menyalahkan pemerintahan mantan presiden Jair Bolsonaro atas pengabaian. Pejabat juga mengatakan wilayah itu sekarang terlihat seperti kamp konsentrasi.

Matos menilai penambangan ilegal di wilayah tersebut memperparah krisis. Sebab sangat mencemari saluran air penting di wilayah itu, tempat penduduk Yanomami mendapatkan air dan makanan mereka.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengunjungi wilayah tersebut pekan lalu. Angkatan udara Brasil pada Jumat membuka rumah sakit lapangan di Boa Vista untuk merawat 700 orang Yanomami, selain penerbangan yang mengantarkan makanan ke wilayah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement