Sabtu 28 Jan 2023 19:23 WIB

Angka Stunting (Kerdil) di Kabupaten Garut Turun 11 Persen

Pemkab Garut menargetkan pada 2024 angka stunting hanya 14 persen.

Rep: Bayi Adji P/ Red: Karta Raharja Ucu
Angka stunting di Kabupaten Garut dilaporkan menurun.
Foto: www.freepik.com
Angka stunting di Kabupaten Garut dilaporkan menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Angka stunting (kerdil) di Kabupaten Garut mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, kondisi stunting di Kabupaten Garut pada 2022 berada di angka 23,6 persen, atau turun 11,6 persen dibandingkan 2021.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengungkapkan, saat ini angka stunting di Kabupaten Garut berada di angka sekitar 23 persen. Pada 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menargetkan angka stunting pada 2024 hanya sebesar 14 persen. Artinya, penurunan angka stunting harus mencapai 9 persen.

"Ini merupakan kerja keras, tetapi bukan merupakan suatu yang tidak mungkin kalau dilakukan kolaborasi," kata Rudy melalui siaran pers, Sabtu (28/1/2023).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengapresiasi turunnya angka stunting di Kabupaten Garut yang signifikan, yaitu lebih darib10 persen. Meski demikian, Kemenkes mengingatkan, menurut catatan dari survei gizi, banyak anak stunting baru di usia antara 1 sampai 2 tahun. Artinya, diperlukan pencegahan stunting yang dilakukan terhadap ibu hamil.

"Nah ini yang paling bermanfaat adalah kita menjaga ibu hamil, ibu menyusui, sampai dengan balita itu mendapatkan asupan protein hewani yang bagus," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, di Kabupaten Garut. 

Ia mengingatkan, tugas mencegah bukan hanya sekadar tanggung jawab ibu. Ayah juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan anaknya tidak mengalami stunting. 

Maria mengaku cukup terkesan dengan penurunan angka stunting di Kabupaten Garut. Ia berharap, Kabupaten Garut dapat menurunkan angka stunting dan mencapai target yang diberikan Presiden Joko Widodo yaitu sebesar 14 persen pada 2024.

"Angka stunting Garut saat ini di 23 persen ya, nasional rata-ratanya 21 persen. Masih agak tinggi lebih tinggi dari angka nasional, tapi yang kita mau komen ya adalah penurunannya lebih jauh dari penurunan nasional nasional. Kan penurunan nasional 2,8 persen, di sini turunnya 10 persen. Jadi kerja kerasnya hebat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement