Ahad 29 Jan 2023 13:48 WIB

Warga di Kota Tasikmalaya Diminta Waspada Pohon Tumbang

Intensitas hujan tinggi di Kota Tasikmalaya dapat memicu kejadian bencana.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Petugas mengevakuasi pohon tumbang yang sempat menutup akses Jalan Kolonel Basyir Surya, Kota Tasikmalaya, Jumat (27/1/2023).
Foto: Dok. BPBD Kota Tasikmalaya.
Petugas mengevakuasi pohon tumbang yang sempat menutup akses Jalan Kolonel Basyir Surya, Kota Tasikmalaya, Jumat (27/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, meminta masyarakat terus waspada akan potensi bencana pada musim hujan. Termasuk pohon tumbang.

Subkoordinator Penanganan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya Erik Yowanda mengatakan, hujan masih mengguyur wilayah Kota Tasikmalaya. Intensitas hujan tinggi dapat memicu kejadian bencana. Karena itu, Erik mengingatkan masyarakat di Kota Tasikmalaya agar selalu mewaspadai potensi bencana.

Pada Jumat (27/1/2023), misalnya, BPBD Kota Tasikmalaya mencatat kejadian pohon tumbang di sejumlah titik. Salah satunya di kawasan Jalan Golempang, Kecamatan Purbaratu. Selain itu, kata Erik, di ruas Jalan Kolonel Basyir Surya, dekat depan SMA 3 Tasikmalaya, di mana pohon tumbang sempat menutup akses jalan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan, pada Jumat petang lalu setidaknya ada empat kejadian pohon tumbang. Ia pun mengimbau warga hati-hati akan potensi bencana saat turun hujan.

“Sekarang memang setiap sore selalu hujan. Kota Tasikmalaya juga masih menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi sampai Mei 2023. Karenanya, kami imbau masyarakat diharapkan tetap siap siaga,” katanya.

Selain pohon tumbang, pada Jumat lalu, BPBD Kota Tasikmalaya melaporkan kejadian angin kencang, yang mengakibatkan kerusakan pada tujuh rumah warga di wilayah Kampung Golempang, Kecamatan Purbaratu. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, satu keluarga dikabarkan mengungsi sementara karena atap rumahnya rusak berat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement