Ahad 29 Jan 2023 13:49 WIB

Respons Aksi Pembakaran Alquran Swedia, Malaysia Cetak Satu Juta Alquran

Sebanyak satu juta Alquran akan diedarkan Malaysia ke seluruh dunia.

Sebanyak satu juta Alquran akan diedarkan Malaysia ke seluruh dunia.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Sebanyak satu juta Alquran akan diedarkan Malaysia ke seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia siap mencetak dan mengedarkan satu juta Al Quran ke seluruh dunia. Hal ini dilakukan sebagai respons aksi pembakaran yang dilakukan di Swedia.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Malaysia mengecam tindakan membakar Kitab Suci Al Quran yang dilakukan seorang pemimpin garis kanan Swedia belum lama ini. Karena itu, ia mengatakan, Malaysia bertekad untuk mencetak dan mengedarkan satu juta Al Quran ke seluruh dunia dalam waktu dekat.

Baca Juga

Selain itu, juga akan diikuti dengan program-program yang bertujuan untuk menghayati dan memahami Al-Quran dengan pesan yang jelas.

"Kami tidak menganjurkan menanggapi dengan kasar dan kekerasan, melainkan kami memilih untuk berjuang dengan meningkatkan pemahaman tentang Al-Quran. Penegasan kasih sayang dan cinta dalam Al-Quran harus didorong oleh setiap jiwa Muslim," ujar Anwar.

Pemerintah Malaysia, menurut dia, menyerahkan donasi sebesar RM2 juta atau sekitar Rp7,05 miliar kepada Kompleks Nasyrul Quran. Nasyrul Quran merupakan pabrik percetakan Al Quran terbesar kedua di dunia untuk dapat mencetak satu juta Al Quran.

Politikus sayap kanan garis keras Denmark-Swedia Rasmus Paludan melakukan pembakaran Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Swedia beberapa waktu lalu. Bahkan berjanji akan melakukan hal sama setiap Jumat sampai Swedia diizinkan bergabung dengan NATO.

Turki telah menginterupsi negosiasi tripartit NATO dengan Swedia dan Finlandia, yang disebut Ankara tidak ada artinya. Langkah itu diambil menyusul tindakan Paludan yang dianggap melecehkan kitab suci umat Islam setelah membakar salinan Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement