Senin 30 Jan 2023 06:06 WIB

Pemukim Israel Tuding Itamar Ben-Gvir Sebagai Penyebab Serangan di Sinagoge Yerusalem

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai tiga lainnya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keamanan Nasional Israel  Itamar Ben-Gvir
Foto: Atef Safadi/Pool via AP, File
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Israel menuding Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir sebagai penyebab atas serangan mematikan di sebuah sinagoge di Yerusalem Timur. Ben-Gvir tiba di lokasi penyerangan tetapi dia disambut dengan teriakan dan umpatan dari para pemukim yang marah.

"Ada dalam pengawasanmu!. Mari kita lihat apa yang kamu lakukan sekarang," teriak seorang pria, dilaporkan Middle East Monitor, Ahad (29/1/2023). 

Baca Juga

Sebuah video yang diterbitkan oleh surat kabar Yedioth Ahronoth menunjukkan, Ben-Gvir dikawal oleh polisi di tengah para pemukim yang marah dan menyerangnya secara verbal. Sebelumnya seorang pria bersenjata Palestina melakukan serangan penembakan di dekat sebuah sinagoge di pemukiman Neve Yaakov pada Jumat (28/1/2023) malam. 

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai tiga lainnya. Polisi mengatakan, penyerang ditembak mati saat dia berusaha melarikan diri dari tempat kejadian dengan berjalan kaki. Serangan ini terjadi satu hari setelah sembilan warga Palestina tewas dan puluhan lainnya cedera dalam operasi militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.

Ben-Gvir yang dikenal sebagai tokoh politik sayap kanan memicu kecaman ketika dia mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur. Ben-Gvir telah berulang kali bergabung dengan pemukim Israel dalam menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa.

Pada November, dalam sebuah audio yang bocor, Presiden Israel Isaac Herzog memperingatkan bahwa seluruh dunia khawatir tentang pandangan sayap kanan Ben-Gvir. Pada Kamis (27/1/2023) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak permintaan Ben-Gvir untuk mengizinkan pemukim mengatur pawai bendera 'provokatif' di Yerusalem.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement