Senin 30 Jan 2023 07:20 WIB

Cegah Banjir, Kementerian PUPR Siapkan Tanggul di Manado

Kementerian PUPR menyiapkan tanggul pengendali banjir di Manado.

Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano saat air laut surut di Manado, Sulawesi Utara, Senin (12/7/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tanggul pengendali banjir guna mengurangi risiko bencana alam di Manado, Sulawesi Utara.
Foto: ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO
Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano saat air laut surut di Manado, Sulawesi Utara, Senin (12/7/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tanggul pengendali banjir guna mengurangi risiko bencana alam di Manado, Sulawesi Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tanggul pengendali banjir guna mengurangi risiko bencana alam di Manado, Sulawesi Utara.

"Kita upayakan bangunan pengendali banjir di kawasan Sungai Sario, Sungai Tikala dan Sungai Tondano yang dinormalisasi melanjutkan program yang lalu," kata Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia saat ditemui di Manado, Senin (30/1/2023).

Baca Juga

Bob menuturkan, pihaknya sudah mengajak kerja sama Wali Kota Manado Andrei Angouw beserta jajarannya untuk pembangunan tanggul tersebut. Menurut dia, ada beragam bangunan pengendali banjir, dari yang sifatnya menampung air, pengendali banjir, maupun memaksimalkan percepatan arus air.

Dia menyampaikan, pembangunan tanggul ini sebagai langkah untuk lebih mengoptimalkan peran Bendungan Kuwil Kawangkoan yang terbilang cukup efektif dalam mengurangi dampak banjir di Kota Manado. Dibandingkan dengan banjir di Kota Manado pada 2014, tahun 2023 ini jumlah lokasi terdampak terhitung lebih sedikit dari musibah sembilan tahun lalu.

"Banjir sekarang volume air 300 milimeter jauh di atas kejadian 2014, tapi wilayah terdampak ada empat kecamatan dan 19 kelurahan. Artinya jumlah wilayah terdampak setengahnya," katanya.

Bob menilai jika tidak ada peran Bendungan Kuwil Kawangkoan dalam mereduksi banjir, maka sekitar 2,3 juta m3 luapan sejumlah sungai akan lebih menggenangi Kota Manado. Ke depannya, Kementerian PUPR melakukan pinjaman melalui Bank Dunia untuk menggencarkan program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) untuk lima kota Indonesia. Salah satunya Manado.

Nantinya program tersebut mencakup tiga sungai di Kota Manado, yakni Sungai Sario, Sungai Tikaladan Sungai Tondano, dengan daerah aliran sungai (DAS) yakni Tondano dan bagian hilirnya yaitu Tikala.

"Selain itu, untuk Sungai Bailang dan Mahawu nanti diusulkan karena masih dikaji dan di sana belum ada masterplan atau detail desain," katanya.

Bob mengatakan, pinjaman melalui Bank Dunia dilaksanakan pada Maret mendatang sekaligus pengadaan proses lelang selama enam hingga tujuh bulan. Kota Manado dilintasi enam sungai, yakni Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Mahawu, Sungai Bailang, Sungai Sario dan Sungai Malalayang.

Bendungan Kuwil Kawangkoan terkoneksi dan berada dalam satu sistem dengan Sungai dan Danau Tondano yang bertujuan untuk mengurangi banjir Kota Manado dan sekitarnya sebesar 25 persen atau 146,6 m3 per detik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement