Senin 30 Jan 2023 07:35 WIB

Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Jagung Pipil lewat Demplot

Pupuk Kaltim mendorong produktivitas pertanian nasional.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Stok pupuk urea nonsubsidi BUMN Pupuk Kaltim. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mendorong produktivitas pertanian nasional melalui program Demonstration Plot (Demplot).
Foto: Dok. Ist
Stok pupuk urea nonsubsidi BUMN Pupuk Kaltim. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mendorong produktivitas pertanian nasional melalui program Demonstration Plot (Demplot).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mendorong produktivitas pertanian nasional melalui program Demonstration Plot (Demplot). Program tersebut berhasil meningkatkan produktivitas jagung pipil di Desa Mansapa Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. 

AVP Penjualan Pupuk Kaltim Wilayah Kaltimtara Agus Marjuma mengatakan, peningkatan produktivitas hasil demplot mencapai 6,8 ton per hektare atau jauh di atas rata-rata nasional sebesar 5,4 ton per hektare. Program ini menggandeng Kelompok Tani Setia Kawan Desa Mansapa di atas lahan seluas 0,5 hektare dengan masa tanam 110 hari sampai 115 hari. 

Baca Juga

"Program demplot ini menerapkan pola pemupukan berimbang menggunakan produk unggulan Pupuk Kaltim yakni Urea Daun Buah dan NPK Pelangi 16-16-16," ujar Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Agus menyampaikan, program demplot di Nunukan sejauh ini telah dilaksanakan Pupuk Kaltim di dua lokasi, yakni di Kecamatan Nunukan Selatan dan Sebatik. Selain upaya mendorong peningkatan produktivitas hasil pertanian masyarakat, demplot juga bentuk pembuktian keunggulan produk Pupuk Kaltim, khususnya pupuk nonsubsidi agar petani yang sebelumnya tergantung dengan pupuk bersubsidi dapat mengetahui perbedaan hasil dan kualitas yang dicapai saat masa panen. 

"Demplot sebagai kesinambungan upaya Pupuk Kaltim mengedukasi petani untuk mendapatkan hasil yang lebih siginifikan, melalui pola pemupukan berimbang menggunakan produk nonsubsidi hasil produksi perusahaan," lanjut Agus. 

Agus mengatakan, pendampingan secara berkala melibatkan pemerintah daerah melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sejak awal pengolahan dan penyiapan lahan, termasuk pemilihan bibit secara baik dan benar. Setelah penanaman, pendampingan dilanjutkan dengan pemupukan berimbang serta evaluasi berkala hingga masa panen.

"Selama demplot, petani mendapatkan pendampingan dari tim Pupuk Kaltim bersama PPL, khususnya untuk pola pemupukan berimbang di samping pengolahan lahan dan pemilihan bibit," tambah Agus. 

Melihat hasil yang didapatkan, Agus berharap program ini bisa diterima petani Nunukan untuk diterapkan secara berkesinambungan pada lahan yang lebih luas. Dengan demikian, produktivitas hasil pertanian jagung pipil sebagai salah satu komoditas andalan Nunukan semakin meningkat. 

"Kami harap keberhasilan demplot ini menjadi motivasi bagi petani Nunukan, sehingga peningkatan produktivitas pertanian kedepannya mampu dicapai dengan lebih optimal," ucap Agus. 

Ketua Kelompok Tani Setia Kawan Abdul Malik, mengakui pola pemupukan berimbang yang diterapkan pada demplot kali ini sangat efektif dalam mendorong peningkatan produksi jagung pipil, didukung kualitas produk nonsubsidi Pupuk Kaltim yang sangat baik. Program ini dinilai dapat menjadi wadah bagi para petani di Indonesia agar bisa meningkatkan hasil pertanian secara maksimal. 

“Kami berharap dengan adanya demplot yang dilaksanakan Pupuk Kaltim, potensi pertanian di wilayah Kabupaten Nunukan bisa lebih maju di kemudian hari. Semoga program ini bisa terus dikembangkan kedepannya,” ucap Abdul Malik.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement