REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Walau kejadian erupsi Gunung Semeru di Lumajang terjadi satu tahun yang lalu, warga masih merasakan dampak erupsi tersebut, apalagi terjadi erupsi kembali tepat satu tahun, tentu sangat berdampak kurang baik buat warga.
DQ bersama PERDAUS Singapura berkesempatan berkunjung ke lokasi warga yang terdampak untuk berbagi kebahagiaan di dua lokasi, yaitu Dusun Sumber Langsep dan Desa Sumber Mujur, Lumajang, Jawa Timur.
Dusun Sumber Langsep di desa Jugosari terisolir karena jalan keluar dari dusun, sebuah jembatan yang melewati sungai yang mengalir lahar gunung Semeru tidak bisa digunakan lagi . Jembatan tersebut tertimbun lahar panas gunung Semeru. Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan kebutuhan hidup mereka.
Baru saja pertengahan Januari 2023, warga gotong royong membangun jembatan darurat untuk akses keluar dusun. Namun jembatan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Oleh karena itu, bantuan dari luar dusun tidak bisa langsung di bawa ke dusun tersebut, namun harus diangkut oleh warga terlebih dahulu dengan berjalan kaki.
Lokasi kedua yang menerima bantuan adalah Desa Sumber Mujur yang sama-sama berada di daerah Lumajang. Kondisi warga penyintas di desa ini memprihatinkan karena walaupun sudah berada di daerah relokasi dengan tempat tinggal yang layak, namun mereka masih belum bisa memiliki mata pencaharian yang tetap. Hal ini disebabkan rata-rata dari mereka adalah buruh tani yang harus meninggalkan rumah dan ladangnya karena sudah tertimbun lahar gunung Semeru.
DQ bersama PERDAUS bisa menyalurkan bantuan kepada ratusan warga Dusun Sumber Langsep dan Desa Sumber Mujur tersebut. Bantuan yang diberikan adalah paket yang terdiri dari sembako, kornet, mushaf Al-quran, alat sholat dan bantuan tunai.
Para warga dengan penuh antusias menerima bantuan tersebut karena sangat menolong kehidupan mereka. Ucapan terima kasih dan doa disampaikan oleh pejabat kedua desa karena para donatur DQ dan PERDAUS yang peduli kepada mereka.