Senin 30 Jan 2023 13:36 WIB

Marak Isu Penculikan Anak, Polda Jabar Imbau Warga tak Mudah Percaya

Polda Jabar tetap mengimbau orang tua waspada dan mengawasi anak.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Foto: Istimewa
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Ibrahim Tompo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Belakangan ini beredar isu soal penculikan anak di sejumlah daerah wilayah Jawa Barat (Jabar). Merespons hal itu, Polda Jabar mengimbau warga tidak mudah percaya.

Isu penculikan anak ini beredar di media sosial ataupun aplikasi pesan. Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, isu yang beredar tersebut mesti dicermati dan diklarifikasi terlebih dulu. “Apabila ada informasi terkait suatu kejadian, baiknya diklarifikasi,” kata dia, Senin (30/1/2023).

Pasalnya, bisa jadi isu yang beredar itu hoaks. Ibrahim mencontohkan isu penculikan anak di wilayah Bogor. Polres Bogor sudah mengklarifikasi kabar tersebut. “Informasi yang ada selama ini belum pernah mendapatkan laporan penculikan anak. Klarifikasi yang dibuat oleh Polres Bogor ini menunjukkan tidak ada kejadian penculikan tersebut,” kata Ibrahim.

Polres Pangandaran juga mengklarifikasi isu penculikan anak yang beredar di kalangan warga pada Kamis (26/1/2023). Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan, sempat muncul isu soal penculikan anak di wilayah Pangandaran, Parigi, Langkaplancar, Cigugur, juga Padaherang. “Itu sebenarnya hoaks,” kata Luhut, saat dikonfirmasi Republika.

Hingga Kamis, Luhut mengatakan, polisi belum menerima laporan terkait penculikan anak di wilayah Kabupaten Pangandaran. Ia mengimbau warga di Kabupaten Pangandaran tidak mudah percaya isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Ia pun meminta warga tidak sembarangan menyebarkan isu. “Itu akan membuat resah warga. Jadi ada kekhawatiran,” ujar dia.

Namun, Luhut meminta warga tetap waspada akan kasus penculikan anak. Polda Jabar juga mengimbau orang tua tetap waspada. Ibrahim meminta anak-anak tetap dalam pengawasan agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. “Terkait anak, namanya anak kecil, memang perlu diawasi untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan. Kewaspadaan kepada anak perlu dilakukan,” kata Ibrahim.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement