REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT PLN (Persero) Nusa Tenggara Barat mampu memproduksi energi bersih sebesar 4.205 Mega Watt hours (MWh) dengan memanfaatkan 5.923 ton biomassa pada 2022.
"Angka tersebut naik signifikan dibandingkan co-firing pada 2021 sebanyak 2.139 ton biomassa yang menghasilkan energi listrik sebesar 1.596 MWh," kata General Manager PLN NTB Sudjarwo, di Mataram, NTB, Senin (30/1/2023).
Ia mengatakan, PLN terus menggencarkan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar substitusi, baik sebagian ataupun seluruhnya, terhadap batu bara yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Teknologi yang disebut co-firing tersebut dilakukan untuk bisa menekan emisi karbon sekaligus turut menyukseskan pencanangan net zero emission 2050 di Tanah Air.
Sudjarwo menyebutkan, sepanjang 2022 ini, PLN mengimplementasikan co-firing di dua PLTU, yaitu PLTU Jeranjang yang berlokasi di Desa Taman Ayu, Lombok Barat, dan PLTU Sumbawa Barat di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Adapun jenis co-firing yang digunakan adalah sampah yang telah diolah menjadi solid recovered fuel, sekam padi, serbuk kayu, tongkol jagung, dan serpihan atau potongan kayu (woodchip).