Senin 30 Jan 2023 17:14 WIB

Bakteri di Lidah Bisa Sebabkan Infeksi Serius di Jantung dan Otak

Tingkat bakteri berbahaya di mulut biasanya awalnya diwujudkan sebagai penyakit gusi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Bakteri di lidah bisa menyebabkan infeksi di jantung dan otak. (Ilustrasi)
Foto: Womenhealth
Bakteri di lidah bisa menyebabkan infeksi di jantung dan otak. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa orang kerap menggunakan tongue scraper sebagai praktik kebersihan mulut. Tindakan tersebut bertujuan untuk pencegahan gigi berlubang dan bau mulut yang dilakukan dengan mengurangi jumlah bakteri mulut.

Sayangnya, bagi pasien dengan katup jantung yang rentan, praktik tersebut bisa membawa risiko bakteremia tersembunyi, kondisi bakteri dalam aliran darah. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), praktik tongue scraper belum dipelajari dengan baik.

Baca Juga

“Frekuensi bakteremia mungkin lebih besar dibandingkan menyikat gigi secara rutin,” kata laporan CDC.

Namun, praktik yang paling erat kaitannya dengan risiko bakteremia adalah pencabutan gigi. Dokter gigi di Bupa Dental Central Neil Sikka mengatakan, dalam kebanyakan kasus, sejumlah kecil bakteri dikeluarkan dari aliran darah oleh sistem kekebalan tubuh. “Ini dapat menyebabkan infeksi serius di seluruh tubuh termasuk di otak, jantung, dan persendian,” kata Sikka, dilansir Express, Senin (30/1/2023).

Tingkat bakteri yang berbahaya di mulut biasanya diwujudkan sebagai penyakit gusi terlebih dulu, tetapi banyak orang mengabaikan gejalanya. Ketika inokulum bakteri memasuki aliran darah, beberapa tempat di tubuh mungkin lebih rentan terhadap peradangan.

"Bakteri kemungkinan besar terkumpul pada bahan buatan di dalam tubuh. Ini termasuk sendi prostetik, katup jantung, dan kateter. Selama bertahun-tahun telah diterima praktik ketika melakukan prosedur gigi tertentu pada pasien dengan penggantian prostetik dan mereka yang berisiko tinggi, antibiotik pencegahan harus diberikan,” ujarnya.

Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan (NICE) mengeluarkan pedoman yang menyatakan antibiotik pencegahan tidak secara rutin direkomendasikan untuk perawatan gigi pada pasien yang berisiko. "Dalam keadaan normal, pasien sehat yang menerima perawatan gigi berisiko sangat rendah terkena bakteremia,” tulis pedoman.

Angka menunjukkan, kejadian bakteremia pada orang dewasa berkisar dari nol persen sampai 100 persen untuk pencabutan gigi dan dari nol sampai 57 persen untuk menyikat gigi. Risiko bakteremia dari praktik lain seperti pembersih lidah belum dihitung.

Namun, sejumlah laporan kasus menunjukkan hal itu mungkin perlu dipertimbangkan. Pada 2007, CDC melaporkan kasus seorang wanita berusia 59 tahun yang mengalami endokarditis dua bulan setelah membeli tongue scraper plastik.

Endokarditis yang mengacu pada peradangan katup jantung yang mengancam jiwa, bukanlah komplikasi yang diketahui dari praktik pembersih lidah. Namun, dokter pasien mengusulkan dia mungkin telah mengembangkan endokarditis infektif sebagai konsekuensi bakteremia dari penggunaan tongue scraper.

Bagi pasien dengan katup jantung yang tidak normal, disarankan agar tidak menggunakan tongue scraper. Meskipun literatur yang mendukung hubungan ini jarang, penelitian menunjukkan penggunaan obat kumur antiseptik dapat secara signifikan menurunkan risiko bakteremia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement