Selasa 31 Jan 2023 00:52 WIB

PJ Gubernur DKI Sebut Imlek 2023 Momentum Kebangkitan Jakarta

Langkah pertama memajukan Jakarta dalam Imlek ini adalah mempererat kerukunan.

Ilustrasi perayaan imlek.
Foto: Dok.BTN
Ilustrasi perayaan imlek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat Gubernur (PJ) DKI Jakarta, Heru Budi Hartonomenyebut tahun baru Imlek 2023 menjadi momentum bagi Provinsi DKI Jakarta untuk segera bangkit dari keterpurukan setelah diterpa badai pandemi Covid-19.

Heru berpesan agar semangat kebangkitan itu harus terus dikumandangkan lantaran untuk pertama kalinya Imlek diselenggarakan di `tengah-tengah kondisi DKI Jakarta sudah terbebas dari status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPMK).

Baca Juga

"Saatnya sekarang kita bisa bangkit bersama mewujudkan Jakarta yang lebih maju dan sejahtera," kata Heru saat menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek Nasional Tahun 2023/ 2574 Kongzili di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Mingguseperti dikutip laman resmippid.jakarta.go.id.

Heru melanjutkan untuk mewujudkan semangat itu, masyarakat harus saling bekerjasama antar suku, agama, dan budaya demi memajukan Jakarta.

Hal tersebut sangat dimungkinkan, mengingat Jakarta merupakan tempat berkumpulnya beragam etnis dan suku di Indonesia.

Maka dari itu, langkah pertama memajukan Jakarta dalam Imlek ini adalah mempererat kerukunan.

Menghilangkan perselisihan antar etnis, lanjut Heru, merupakan kunci agar DKI Jakarta tetap kondusif dan ramah bagi warga sekitar.

"Sebagai barometer nasional, warga Jakarta telah menunjukkan bahwa kesetaraan dalam keberagaman adalah hal mutlak yang harus diwujudkan. Salah satunya dengan terselenggaranya perayaan Imlek Nasional tahun ini," kata Heru.

"Karena itu, atas nama pribadi dan mewakili Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2023/2574 Kongzili kepada segenap umat Konghucu dan etnis Tionghoa di Jakarta," lanjut Heru.

Perayaan Imlek di Lapangan Banteng dihadiri berbagai komunitas yakni Yayasan Buddha Tzu Chi, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Perhimpunan Tionghoa Kalbar (PTK) Indonesia, dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).

Dalam kegiatan ini panitia penyelenggara juga melibatkan 700 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diberi tempat berdagang di area acara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement