REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - China menyerukan kepada semua pihak, khususnya Israel, mencegah situasi konflik dengan Palestina semakin tidak terkendali. Prioritas yang mendesak dilakukan adalah meredakan situasi, demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China (MFA) diterima di Beijing, Senin (30/1/2023).
China terus mengikuti ketegangan antara Palestina dan Israel yang makin meningkat akhir-akhir ini.
"Kami sangat sedih jatuhnya korban jiwa dari warga sipil akibat konflik Palestina-Israel. Kami mengutuk semua serangan teroris yang menyasar warga sipil dan menentang penggunaan kekuatan yang berlebihan," demikian MFA.
Pernyataan tersebut untuk menanggapi serangan Israel di Jenin, Tepi Barat, yang menewaskan lebih dari sepuluh warga Palestina pada Kamis (26/1/2023) dan serangan teroris terhadap salah satu tempat ibadah di Yerusalem Timur pada Jumat (27/1/2023).
Menurut MFA, konflik Palestina-Israel telah berulang kali terjadi karena kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan dan aspirasi rakyat Palestina untuk mendirikan negara juga beberapa kali ditolak.
MFA mengajak komunitas internasional bertindak bersama untuk mendorong dimulainya kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel. China akan terus bekerja keras mengatasi masalah Palestina yang komprehensif, adil, dan berkelanjutan, demikian MFA.