REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ketua tim Anies Rasyid Baswedan, Sudirman Said, mengaku tak mengetahui isi pembicaraan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ketika keduanya bertemu di Istana Kepresidenan pada pekan lalu.
Namun, ia yakin, keduanya turut membicarakan sikap Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden (capres). Anies kini resmi didukung Nasdem, Demokrat, dan PKS untuk maju pada Pilpres 2024.
"Intinya pertemuan itu berjalan dengan baik dan Pak Jokowi memahami mengapa Pak Surya Paloh memilih jalan itu (mengusung Anies). Seperti yang dikatakan teman-teman Nasdem kan ada dua urusan, satu menyelesaikan koalisi sampai tuntas, itu komitmen Nasdem," ujar Sudirman di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Senin (30/1/2023) malam WIB.
Eks Menteri ESDM itu menilai, Jokowi menunjukkan sikap kenegarawannya menjelang Pilpres 2024. Khususnya, dalam melihat sosok potensial untuk memimpin Indonesia pada periode 2024-2029.
"Begitu melihat calon-calon yang baik ini pasti beliau akan menyetujui dan kita yakin itu kenegarawanan Pak Jokowi akan tergugah, sehingga siapa pun yang berpotensi memimpin negara ini akan didukung," ujar Sudirman.
Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto membenarkan, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan pada Kamis (26/1/2023). Ia tak tahu persis apa yang dibicarakan keduanya, tapi ia menilai ada pembahasan terkait Pilpres 2024.
"Secara eksplisit, sekali lagi saya tidak mengorek lebih jauh, ini biarkan menjadi, kita kan juga harus menghormati. Bahwa saya yakin dibahas (Pilpres) gitu loh, saya yakin, itu interpretasi saya," ujar Sugeng di kediaman Anies Baswedan, Jakarta, Jumat (27/1/2023).