REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah pedagang sembako di Pasar Tradisional Kosambi, Kota Bandung mengaku kesulitan memperoleh minyak goreng kemasan Minyakita sejak awal tahun. Mereka sesekali dapat memperoleh Minyakita, namun dengan kapasitas yang terbatas dari pihak distributor.
Salah seorang pedagang sembako Siti Sarah mengaku sejak awal tahun 2023 hanya mendapatkan pasokan Minyakita satu karton per pekan. Satu karton berisi 12 bungkus minyak goreng ukuran satu liter atau enam bungkus minyak goreng ukuran dua liter.
"Dijatah dari sananya (distributor), satu karton 12 bungkus ukuran satu liter, langka," ujarnya ditemui di Pasar Tradisional Kosambi, Selasa (31/1/2023).
Dia mengatakan, penyaluran Minyakita diberikan sesuai pemesanan para pedagang. Namun, sejak awal tahun 2023 pedagang dibatasi hanya boleh membeli satu karton.
"Terakhir Rabu (pekan) kemarin (dikirim), Rabu itu langsung habis, sampai sekarang belum ada penyaluran lagi," katanya.
Siti mengaku, para konsumen yang mencari Minyak Kita sangat banyak khususnya para pedagang gorengan dan lainnya. Namun, harga minyak goreng Minyakita saat ini relatif mengalami kenaikan.
"Dibanderol Rp 14 ribu per liter, tapi sudah naik ada yang jual Rp 15 ribu per liter dan yang dua liter Rp 32 ribu. Sekarang banyak diburu Minyakita karena harganya murah," katanya.
Dia mengaku, sempat menanyakan kepada distributor soal alasan pembatasan pembelian Minyakita. Mereka pun mengaku dibatasi menyalurkan minyak goreng jenis tersebut.
"Nggak tahu kenapa langka, nanya ke distributor bilang disananya juga dibatasi," katanya.
Dengan kondisi tersebut, dia menuturkan, para konsumen beralih membeli minyak goreng curah. "Pembeli alternatif beli minyak curah," katanya.