Selasa 31 Jan 2023 12:20 WIB

Ulama Yordania: NU Organisasi Kemanusiaan Terbesar di Dunia

Allah SWT memberikan keberkahan, kesuksesan, dan keberhasilan kepada NU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf saat menjadi narasumber ahli dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Kuliah umum ini mengangkat tema R20 Bali Communique and Challenges of Religions Ahead. Ulama Yordania: NU Organisasi Kemanusiaan Terbesar di Dunia
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf saat menjadi narasumber ahli dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Kuliah umum ini mengangkat tema R20 Bali Communique and Challenges of Religions Ahead. Ulama Yordania: NU Organisasi Kemanusiaan Terbesar di Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ulama Yordania Syekh Aun Al-Qaddumi mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) bukan sekadar organisasi Islam terbesar di dunia, melainkan juga organisasi kemanusiaan terbesar di dunia.

Hal ini disampaikan Syekh Aun saat memberikan ceramah singkat pada Tajalli Satu Abad NU: Pembacaan Surat Al-Ikhlas 100.000 di Ndalem An-Nadwah, Jalan Dongkelan Nomor 9, Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta pada Senin (30/1/2023) malam.

Baca Juga

“Saya tidak mengatakan organisasi Islam terbesar di dunia, namun saya mengatakan organisasi kemanusiaan terbesar di dunia,” ujar Syekh Aun dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (31/1/2023).

Syekh Aun menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan keberkahan, kesuksesan, dan keberhasilan kepada NU mengingat organisasi ini dimulai dari segelintir kiai saja, tetapi terus berkembang sampai beranggotakan lebih dari 100 juta orang.

“Terus berkembang, terus berkembang sampai berusia 100 tahun dan jumlah yang menjadi bagian dari NU melebihi 100 juta anggota dari NU dan pengikut NU,” ucap Pimpinan Lembaga Studi Syariah Al-Ma’arij Yordania itu.

Syekh Aun juga menceritakan saat menerima kunjungan salah satu pelajar Indonesia di negaranya sekaligus Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yordania dua bulan lalu. Dalam pertemuan tersebut, dia pun menegaskan lembaga-lembaganya yang berada di sejumlah provinsi di Yordania merupakan bagian dari NU.

“Saya katakan kepada yang datang tersebut dan pengurus NU Yordania, pesantren saya yang namanya Al-Maarij yang ada di beberapa provinsi di Jordan, seperti di Irbid, di Amman, dan lainnya, semua cabang-cabang pesantren kami semuanya adalah cabang dari NU,” katanya.

Oleh karena itu, Syekh Aun menyampaikan NU tidak sekadar dalam wilayah Indonesia saja, melainkan kebangkitan ulama yang menjadi nama itu betul-betul memancar dan memantik ke seluruh penjuru dunia. 

“Kami tidak mengatakan NU dalam sekop yang terbatas hanya Indonesia, tetapi Kami berbicara tentang NU yang artinya kebangkitan ulama benar kemuliaan dan kehormatan ulama khusus untuk Indonesia karena NU lahir di Indonesia akan tetapi kebangkitan ulama untuk seluruh penjuru dunia,” jelas dia.

Dalam kesempatan tersebut, Mustasyar PCINU Yordania ini juga sangat berharap keberkahan tersebut juga menyertainya dan seluruh dunia. “Dan nama perkumpulan Anda semuanya adalah jam'iyah Nahdlatul Ulama dan kami bersama Anda. Kita mengharap sekali pantulan dari nama tersebut akan menyentuh seluruh penjuru dan seantero dunia,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Yogyakarta tersebut, Syekh Aun juga menjelaskan pembacaan Surat al-Ikhlas 100 ribu kali dapat membuat seluruh beban dunia akhirat terangkat oleh Allah SWT. “Terkait dengan yang kita lakukan, pembacaan surat al-Ikhlas 100 ribu kali, siapa yang membaca surat al-Ikhlas 100 ribu kali, semua beban-beban dunia dan akhirat diangkat dan ditanggung oleh Allah SWT,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement