Selasa 31 Jan 2023 13:13 WIB

Satpol PP Terima Lima Laporan Aksi Copet di Masjid Al Jabbar

Mayoritas korban aksi copet di Masjid Al Jabbar adalah perempuan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Satpol PP Terima Lima Laporan Aksi Copet di Masjid Al Jabbar. Foto: Ilustrasi Pencopetan
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Satpol PP Terima Lima Laporan Aksi Copet di Masjid Al Jabbar. Foto: Ilustrasi Pencopetan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Masyarakat yang datang berkunjung ke masjid Al Jabbar sebaiknya berhati-hati dengan barang berharga bawaanya terutama HP. Karena, Satpol PP Jabar menerima beberapa pengaduan masyarakat yang kecopetan HP.

Menurut Kepala Satpol PP Jabar, M Ade Afriandi, dari 15 Januari 2023 sampai sekarang, pihaknya kurang lebih menerima lima laporan kehilangan HP.

Baca Juga

"Kalau dari peresmian sampai pekan kedua Januari, kami juga dapat laporannya tapi ada yang merasa lupa nyimpen atau memang ada yang mengambil mereka ga yakin. Nah setelah dua minggu berjalan mulai banyak laporan kehilangan barang yang ada di tas, rata-rata hilang HP," ujar Ade Afriandi kepada Republika, Selasa (31/1/2023).

Ade menjelaskan, para pemilik yang kehilangan HP itu mengaku awalnya, HP tersebut disimpan di tas. Tapi saat akan pulang, ia mencari HPnya sudah tak ada.

"Korbannya mayoritas perempuan tapi laki-laki juga ada. Bahkan, satpam kami ada yang jadi korban kehilangan HP. Meskipun dia ragu ya apa dia yang sembarangan menyimpen atau memang ada copet," katanya.

Ade mengatakan, untuk pengamanan atau pengawasan agar pencopetan ini tak terjadi lagi di masjid, pihaknya terus menyiagakan petugas pengamanan. Mereka, terdiri dari Satpol PP Jabar, Satpol PP Kota Bandung dan Satpam yang memang sudah di tugaskan oleh Disperkim atau badan dilingkup Pemprov Jabar.

Total petugas keamanan, kata dia, antara 80 sampai 100 orang setiap satu shiftnya. Mereka, mengawasi selama 12 jam jadi memang tidak memadai. Terutama, saat pengunjungnya banyak dan membludak.

"Satu security itu perbandingannya bisa 50 sampai 100 kan gitu ya jadi ga ideal," katanya.

Padahal, kata dia, petugas keamanan tersebut harus mengawasi Masjid Al Jabbar yang luasnya mencapai 25 hektare. Belum lagi, ada fasilitas-fasilitas yang terpisah tapi saling terkoneksi. Contohnya, ada fasilitas utama untuk shalat tapi di bawahnya ada tempat pameran. Lalu ada ruang-ruangan di bawah atau basement, ada selasar disi Utara dan Selatan sama Timur.

"Nah itu menyambung ke jembatan dan ke taman dan area parkir gitu. Memang selain luas tidak sebanding antara jumlah petugas dengan pengunjung," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement