REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Sebuah aksi bom bunuh diri dilaporkan terjadi di dalam sebuah masjid di lingkungan Garis Polisi Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023). Kejadian ini menewaskan 59 orang dan melukai 157 lainnya.
Petugas keamanan mengatakan pelaku bom bunuh diri berada di barisan depan saat shalat, ketika dia meledakkan dirinya. Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah organisasi teroris, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Menurut laporan polisi, ledakan itu juga menewaskan sang Imam masjid, Sahibzada Noor Ul Amin. Perdana Menteri Shehbaz Sharif disebut tiba di Peshawar dan menerima informasi terbaru tentang seluruh aksi pengeboman.
Diperkirakan PM Shehbaz akan mengunjungi para korban ledakan. Kehadirannya didampingi Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah, Menteri Pertahanan Khawaja Asif, serta Menteri Informasi Marriyum Aurangzeb.
"Penyelidikan tentang bagaimana serangan itu terjadi dan bagaimana teroris memasuki wilayah sekitar itu sedang dilakukan," kata Inspektur Jenderal Polisi Khyber Pakhtunkhwa Moazzam Jah Ansari, dikutip di Livemint, Selasa (31/1/2023).
Hingga berita ini dibuat, pihak kepolisian disebut belum mengetahui dari mana penyerang itu berasal dan bagaimana dia masuk lingkungan tersebut.
Lebih lanjut, ia menyatakan ada tempat tinggal keluarga di dalam Garis Polisi. Penyerang kemungkinan besar sudah tinggal di daerah tersebut.
Keadaan darurat telah diberlakukan di rumah sakit di seluruh kota. Kepada korban-korban yang terluka akan diberikan fasilitas medis terbaik. Berdasarkan laporan yang ada, korban yang cedera akibat ledakan ini dikatakan dalam kondisi kritis.
Diketahui ledakan ini terjadi saat umat Muslim tengah melaksanakan sholat Ashar. Menurut saksi mata, setidaknya 120 orang berada di dalam masjid pada saat itu. Petugas dari kepolisian merupakan mayoritas korban luka.
Sumber:
https://www.livemint.com/news/world/peshawar-mosque-blast-death-toll-rises-to-59-157-injured-11675125580689.html