Sebanyak 375 Calon Petugas Haji Jatim Lolos Tes CAT
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas menyiapkan dokumen paspor dan visa jamaah calon haji (JCH) di Gedung Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya (ilustrasi) | Foto: Antara/Moch Asim
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Provinsi Jawa Timur yang diikuti 1.179 peserta telah rampung. Dari ribuan calon petugas haji yang mengikuti seleksi tahap pertama tersebut, hanya 375 peserta yang dinyatakan lolos dan berhak mengikuti seleksi tahap kedua, yang dimulai serentak pada Selasa (31/1).
"Dari 375 orang peserta yang lolos seleksi tahap kedua, 157 orang mendaftar ketua kloter, 164 orang sebagai pembimbing ibadah haji, serta 54 peserta untuk pendaftar PPIH Arab Saudi," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim, Abdul Haris, di Surabaya, Selasa (31/1/2023).
Untuk kebutuhan PPIH kloter, jelasnya, masih menunggu pengumuman kuota kloter jamaah haji asal Jatim pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Sedangkan kuota PPIH Arab Saudi, dibutuhkan sembilan orang pelayanan akomodasi, dua orang pelayanan transportasi, lima orang pelayanan konsumsi, satu bimbingan ibadah, serta satu orang pada Siskohat.
"Untuk seleksi yang diawasi langsung oleh tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI kali ini terdiri dari tes CAT, pendalaman bidang tugas, serta wawancara," kata Haris.
Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram menyebut, untuk meningkatkan prinsip akuntabilitas petugas haji yang memiliki kompetensi dan integritas, maka perlu adanya peningkatan rekrutmen yang selektif. Dimulai dari seleksi administrasi dan tes kompetensi dengan metode CAT, ujian pendalaman tugas, serta wawancara.
Mulai tahun ini tes kompetensi berbasis CAT sudah diterapkan sejak seleksi tahap pertama di tingkat kabupaten/kota. "Hal ini dilakukan untuk mendapatkan petugas yang kompeten dan petugas yang tidak gagap dengan teknologi," ujar dia.
Ia melanjutkan, seluruh calon peserta mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi petugas haji melalui persaingan yang sehat dan dapat dipertanggungjawabkan. Seluruh pihak terkait diharaplannya mampu bersikap sportif, konsekuen, dan konsisten serta lebih mengutamakan profesionalisme.
Menurutnya, pelaksanaan seleksi ini dilaksanakan secara adil dan transparan. Selama proses seleksi juga tidak ada pungutan biaya maupun transaksi apapun, dalam bentuk apapun, dan kepada siapapun untuk bisa meloloskan seseorang menjadi petugas haji.
Sesuai rencana perjalanan haji (RPH) 1444 H atau 2023 M, jamaah haji kloter pertama akan masuk asrama haji pada 23 Mei 2023 dan kloter terakhir akan diberangkatkan pada 22 Juni 2023.
Adapun untuk wukuf di Arafah dilaksanakan pada 27 Juni 2023. Sedangkan awal kedatangan jamaah haji di Tanah Air dijadwalkan pada 4 Juli 2023, dan akhir kedatangan pada 3 Agustus 2023.