Selasa 31 Jan 2023 14:39 WIB

In Picture: Aksi DMC Dompet Dhuafa Respon Bencana di Kota Manado

Pemerintah Kota Manado telah menetapkan status keadaan darurat..

Red: Tahta Aidilla

Relawan sedang menyiapkan makan dan minum saat banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara (30/01/2023). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

Relawan sedang menyiapkan minuman teh hangat saat banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara (30/01/2023). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

Relawan mengunakan perahu saat melakukan penyelamatan saat banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara (30/01/2023). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

Kerusakan sekolah madrasah akibat saat banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara (30/01/2023). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

Relawan sedang menyiapkan minuman teh hangat saat banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara (30/01/2023). (FOTO : Dok. Dompet Dhuafa)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO  --  Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa Sulawesi Utara masih terus memberikan bantuan penanganan banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara (30/01/2023).

Bencana banjir di Kota Manado yang terjadi pada Jumat (27/01/2023) itu dilaporkan telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan. Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.

Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan. Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah.

Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.

“Jadi kemarin hujan mulai dari jam 17:00 sore dan naiknya mulai di pukul 05:00 subuh,” ujar salah satu penyintas di lokasi terdampak Kel. Paal Dua.

Hingga saat ini, tim telah membuka Pos Hangat yang berada di Ponpes Darul Istiqomah, Jl. Bailang Raya No.54, Kel. Bailang, Kec. Bunaken. Kel. Mahawu, Kec. Tuminting, dan di wilayah Kel. Cempaka, Kec. Bunaken Darat, Kota Manado.

Selain itu juga tim telah membuka Dapur Umum di Wisma Mualaf, Kel. Molas, Kec. Bunaken, Kantor Dompet Dhuafa Sulawesi Utara, Kel. Paniki Bawah, Kec. Mapanget, dan di Kel. Mahawu, Kec. Tuminting. Melalui Dapur Umum tersebut tim mendistribusikan makanan siap saji ke titik-titik terdampak, salah satunya Kel. Paal Dua.

“Kami sedang di Kelurahan Paal Dua (mendisitribusikan makanan siap saji),” jelas Fadli selaku relawan penanggulangan bencana DMC Dompet Dhuafa di Manado.

Tidak sampai situ, tim juga turut membantu aksi bersih-bersih fasilitas umum. Salah satu titik tersebut berada di Ponpes Darul Istiqomah.

Pemerintah Kota Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023. Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu telah ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.

sumber : Dok Dompet Dhuafa
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement