Rabu 01 Feb 2023 00:14 WIB

Disperindag Selidiki Kelangkaan Minyak Goreng, Diduga Ada Penimbunan

Minyakita juga mengalami kenaikan harga dalam beberapa bulan kemarin.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan.
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Stok minyak goreng bermerek Minyakita di kabupaten/kota wilayah Jawa Barat (Jabar) mulai langka. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar menduga kelangkaan disebabkan adanya penimbunan yang dilakukan para pelaku usaha. 

Menurut Kepala Disperindag Jabar, Iendra Sofyan, potensi adanya penimbunan ini masih dalam penyelidikan. Jadi, Disperindag Jabar belum bisa memastikan penyebab pasti kelangkaan ini. 

"Soal penyebab kelangkaan Minyakita ini kami selidiki kan masih belum masif di Jabar masih ada di beberapa kabupaten," ujar Iendra di Gedung Sate, Selasa (31/1/2023). 

Iendra menjelaskan, produksi Minyakita ini seharusnya tidak mengalami kendala serius. Karena, dari sisi produksi sepengetahuannya tidak ada persoalan yang serius. Bahkan, ekspor bahan baku juga sudah mulai membaik. 

"Tadi saya bilang kalau sisi produksi menurut saya aman, karena sistem untuk ekspor berjalan. Namun, ini yang ditengah ini para pelaku usaha," katanya. 

Iendra mengatakan, dalam penyelidikan, Iendra Satgas Pangan Polda Jabar memiliki kewenangan penuh untuk menyelidiki. Namun, jika ditemukan ada penimbunan polisi juga tidak akan langsung memberikan sangsi tegas, melainkan bertahap. 

"Apabila ada penimbunan tidak langsung ke hukum, tapi kita minta segera dikeluarkan dan dijual ke masyarakat. Kalau sudah tiga kali itu langsung ada penindakan," katanya. 

Sebelumnya, Minyakita mulai menghilang. Salah satunya, di pasar Kosambi, Kota Bandung. Penjual sudah tidak dapat stok lagi sejak dua bulan kemarin. Beberapa warga Kota Bandung juga banyak yang menanyakan keberadaan Minyakita. 

Selain langka, Minyakita juga mengalami kenaikan harga dalam beberapa bulan kemarin. Dari harga awal Rp 14 ribu naik menjadi Rp 15 - Rp 16 ribu. Warga pun akhirnya banyak berpindah ke minyak curah dibandingkan Minyakita. 

Warga Kota Bandung, Ikah Sartikah (55 tahun) mengatakan, Minyakita saat ini sudah sulit di cari. Dia pun akhirnya membeli minyak dengan merek lain dan lebih mahal. 

"Sekarang cari Minyakita susah banget ya. Nyari di setiap toko juga pada kosong, supermarket juga kosong. Padahal, saya kan jualan yaa....jadi sangat butuh minyak," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement