REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos SAR Jepara, Jawa Tengah, bersama tim gabungan menghentikan upaya pencarian seorang pemancing yang tenggelam di Perairan Ujungpiring Jepara, Jawa Tengah. Upaya pencarian selama sepekan belum membuahkan hasil.
"Hari ini, Selasa (31/1/2023), merupakan hari ketujuh operasi seorang pemancing yang mengalami kecelakaan kapal di Ujungpiring Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Jepara, pada 25 Januari 2023," kata Koordinator Lapangan Basarnas Pos SAR Jepara Ali Usman di Jepara, Selasa.
Akan tetapi, kata dia, hingga hari ketujuh upaya pencarian belum juga membuahkan hasil. Upaya pencarian, lanjut dia, dilakukan sejak hari pertama hingga hari ketujuh di Perairan Jepara. Selain dilakukan pencarian di Perairan Jepara, tim gabungan juga melakukan pencarian hingga di Perairan Pati dan Rembang, namun masih nihil.
"Karena hari ketujuh belum juga ditemukan dan hasilnya masih nihil, maka operasi SAR ditutup dan korban dinyatakan hilang," ujarnya.
Kronologi kejadian, berawal ketika tiga pemancing, yakni Soni asal Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Hari Prasetyo asal Tenggeles, dan M Fahrurozi asal Mlati Norowito sama-sama dari Kabupaten Kudus pada hari Senin (24/1/2023) pukul 04.30 WIB berangkat memancing dari Desa Mororejo. Rencananya mereka memancing selama empat hari. Akan tetapi, melihat bahan bakar minyak (BBM) mau habis pada Rabu (25/1/2023) berencana pulang ditambah cuaca buruk.
Akan tetapi, setelah mencapai perairan Ujungpiring, BBM sudah habis dan melakukan penurunan jangkar pada pukul 19.20 WIB. Karena ombak tinggi perahu kemudian terbalik dan ketiga pemancing menyelamatkan diri.
Dua pemancing yang ditemukan selamat, yakni Hari Prasetya dan M Fahrurozi dibawa ke Puskesmas Mlonggo untuk menjalani pemeriksaan medis. Sedangkan Soni belum ditemukan hingga kini.