Selasa 31 Jan 2023 23:59 WIB

Program 'Santan Sehat, Santri Sehat', PBNU Dorong Kesehatan Santri Indonesia

NU sendiri sedang memperingati harlah satu abad.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum Pengurus Besar PBNU, K.H. Yahya Cholil Staqufdi menyaksikan penandatanganan kerjasama program Santan Sehat, Santri Sehat.
Foto: Dok. Web
Ketua Umum Pengurus Besar PBNU, K.H. Yahya Cholil Staqufdi menyaksikan penandatanganan kerjasama program Santan Sehat, Santri Sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) sebagai badan yang mengelola pondok pesantren dan kaum santri, Sasa Inti telah mendorong komitmen Program 'Santan Sehat, Santri Sehat'.

“Santri merupakan salah satu tulang punggung dan pondasi kompas moral di negara kita. Melihat hal ini, Sasa sebagai perusahaan yang peduli akan kesehatan dan kecerdasan bangsa Indonesia melihat ada benang merah yang sama, yakni misi mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan cerdas, melalui asupan rohani yang baik dan asupan makanan yang bernutrisi demi tercapainya Indonesia sehat, cerdas, dan jaya,” kata Marketing Director CAR PT Sasa Inti Albert Dinata saat menandatangani perjanjian kerjasama dengan PBNU, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga

Dalam program “Santan Sehat, Santri Sehat”, Sasa Santan Omega3 akan melakukan kegiatan Tabligh Akbar di beberapa pesantren di kota-kota besar Indonesia. Selain menyambut bulan Ramadan, acara Tabligh Akbar ini sekaligus menyampaikan kabar baik Sasa Santan Omega3 sebagai pilihan produk sehat yang halal dan penuh nutrisi.

"Omega 3 dalam Sasa Santan memiliki peranan vital untuk dapat menjaga kesehatan jantung, otak dan menjaga imun tubuh," kata dia. 

Dalam rangkaian program ‘Santan Sehat, Santri Sehat’ Sasa juga akan melakukan make-over atau bedah dapur dan area makan di setiap pesantren yang dikunjungi.

"Kesehatan menjadi faktor utama masyarakat Indonesia dan Sasa ingin turut berperan dengan cara memberikan produk yang lezat dan juga sehat, sesuai dengan visi perusahaan ini."

Sementara itu, NU sendiri tengah memperingati harlah satu abadnya. PBNU menginstruksikan kepada seluruh pengurus NU, serta pengurus lembaga dan badan otonom mulai pusat hingga ranting (kelurahan); menggelar istigasah selama sembilan hari penuh menjelang puncak resepsi Akbar Hari Lahir NU 7 Februari 2023.

Instruksi ini juga diberikan kepada seluruh pesantren, lembaga pendidikan, masjid, hingga mushalla di bawah naungan NU.

“Atas perintah Rais Aam (KH Miftachul Ahyar) dan Ketum PBNU (KH Yahya Cholil Staquf), PBNU hari ini menginstruksikan kepada seluruh kantor NU dari pusat hingga ranting, pesantren dan banom dan lembaga melakukan Istigasah,” kata Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul), seperti dilansir dari Antara, Selasa (31/1/2023). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement