Selasa 31 Jan 2023 23:37 WIB

Anugerah Satu Abad NU Diberikan untuk Al-Azhar Mesir Hingga Martin Van Bruinessen

Anugerah Satu Abad NU merupakan bentuk penghargaan untuk lembaga dan individu

Rep: Fauziah Mursyid, Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Penopang keunggulan Al-Azhar Mesir (ilustrasi). Anugerah Satu Abad NU merupakan bentuk penghargaan untuk lembaga dan individu
Foto: republika
Penopang keunggulan Al-Azhar Mesir (ilustrasi). Anugerah Satu Abad NU merupakan bentuk penghargaan untuk lembaga dan individu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Anugerah Satu Abad dalam rangka peringatan 100 tahun organisasi Islam tersebut. 

Dalam acara yang digelar di Teater Tanah Air, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (31/1/2023) itu, ada tiga kategori penghargaan diantaranya kategori Internasional, kategori tokoh Nasional, dan kategori Internal NU yang diberikan kepada institusi atau individu di level nasional hingga global. 

Baca Juga

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyapa satu per satu tokoh nasional dan para kiai yang hadir dalam Malam Anugerah Satu Abad NU ini.  

"Malam ini kami menggelar apa yang kami sebut sebagai Malam Anugerah Satu Abad NU. Kami sebut begini karena memang sejak awal kami agak kesulitan membuat judulnya," ujar Gus Yahya.  

Menurut Gus Yahya, pihaknya kesulitan membuat judul lantran PBNU sebenarnya tidak berada dalam kedudukan sebagai pemberi anugerah. Karena itu, Gus Yahya lebih menganggap bahwa malam anugerah ini sebagai malam untuk mengambil berkah.  

"Malam ini adalah malam ngalap barokah. Kesempatan bagi kami untuk tabaruk, memgambil barokah dari Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari,"  

Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah 100 Tahun NU Erick Thohir mengatakan, Anugerah Satu Abad merupakan ajang pemberian anugerah kepada institusi dan individu yang memberikan kontribusi dalam memperjuangkan Islam dan peradaban. 

"Alhamdulilah malam ini kita melaksanakan Anugerah Peringatan Satu Abad NU, yang merupakan ajang pemberian anugerah kepada institusi dan individu yang memberi kontribusi dalam memperjuangkan peradaban dan juga dunia baru yang lebih mulia dan berkeadilan," ujarnya.

Ketua Pelaksana Peringatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU Yenny Wahid berharap acara ini tidak hanya sebagai perayaan tetapi menjadi sebagai pemacu semangat untuk NU dan bangsa Indonesia.

"Semoga ini untuk memacu dalam menghadapi abad yang baru dalam memajukan Islam dan memajukan bangsa kita," ujarnya.

Untuk kategori Internasional, NU memberikan penghargaan kategori Internasional untuk institusi yakni Al azhar Kairo, Mesir dan untuk individu yakni dzuriyyah (keturunan) Sayyid Abbas bin Abdul Azis, Syaikh Yasin Al Fadani, Martin Van Bruinessen.

"Saya berterimakasih atas penghargaan ini dan tidak menyangka nama saya menjadi salah satu penerima penghargaan," kata Martin selaku penerima penghargaan.

Dalam rangka peringatan 1 Abad NU, PBNU menggelar acara “Anugerah 1 Abad NU” kepada institusi dan individu yang memberi kontribusi dalam memperjuangkan peradaban dunia baru yang lebih mulia dan berkeadilan.

Pemberian anugerah akan dibagi atas tiga kategori diantaranya, Kategori Internasional, Kategori Tokoh Nasional, dan Kategori Internal NU yang diberikan kepada institusi atau individu di level nasional hingga global yang memiliki kontribusi, pemikiran, atau karya yang memiliki pengaruh luas dan berkontribusi kuat untuk menggerakkan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang adil dan beradab.     

Sejumlah tokoh nasional menghadiri acara “Anugerah Satu Abad NU” di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (31/1/2023) malam. Di antaranya, Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri, dan ibu negara keempat Hj Sinta Nuriyah Wahid.   

Acara ini juga tampak dihadiri tokoh ulama NU, seperti Mustasyar PBNU KH Musthofa Bisri (Gus Mus) dan Prof KH Said Aqil Siradj, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, KH Husein Muhammad, dan KH Zawawi Imron.  

Selain itu, hadir pula sejumlah menteri dan pejabat negara, seperti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI Moeldoko, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan dubes dari negara-negara sahabat.    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement