Selasa 31 Jan 2023 23:59 WIB

Terima Penghargaan Sebagai Mantan Rais Aam NU, Wapres: Saya Cuma Darurat Saja

Wapres pernah menjabat sebagai Rais Aam NU menggantikan Kiai Sahal Mahfudh

Rep: Fauziah Mursyid / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Maruf Amin, mendapatkan penghargaan sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU.
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin, mendapatkan penghargaan sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima anugerah penghargaan sebagai mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) NU di TMII, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Penghargaan diberikan atas kontribusi Kiai Ma'ruf sebagai mantan Rais Aam PBNU masa khidmad 2015-2018.

Bersama Ma'ruf, juga ada sejumlah pendiri, ulama, Kyai atau Anggota Masyarakat, hingga Pesantren yang diberikan penghargaan karena telah berkontribusi membesarkan NU.

Baca Juga

"Saya mengucapkan terima kasih, saya juga diberikan penghargaan sebagai mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," ujar Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan, jabatan Rais aam bukan sekadar lembaga struktural tertinggi di NU, tetapi kedudukan yang bisa diduduki oleh yang memiliiki kualifikasi dan kriteria tepat. Karena itu, tidak mudah untuk orang menduduki posisi tersebut.

"Saya sebenarnya menisbahkan itu sebagai Rais Aam dharuri, artinya rais aam yang darurat saja. Ketika dipilih di Muktamar NU di Surabaya," ujarnya.

Ma'ruf berharap, penghargaan yang diterima ini terus menginspirasi dan memotivasi untuk semakin produktif dalam menyebarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Sekaligus semakin mendigdayakan Nahdlatul Ulama menuju Kebangkitan Baru. 

Pemberian penghargaan diberikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf disaksikan Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah 100 Tahun NU Erick Thohir.

Dalam rangka peringatan 1 Abad NU, PBNU menggelar acara “Anugerah 1 Abad NU” kepada institusi dan individu yang memberi kontribusi dalam memperjuangkan peradaban dunia baru yang lebih mulia dan berkeadilan.

Pemberian anugerah dibagi atas tiga kategori di antaranya, kategori internasional, kategori tokoh nasional, dan Kategori Internal NU yang diberikan kepada institusi atau individu di level nasional hingga global yang memiliki kontribusi, pemikiran, atau karya yang memiliki pengaruh luas dan berkontribusi kuat untuk menggerakkan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang adil. 

Sejumlah kalangan seperti pendiri, ulama, kyai atau anggota masyarakat, hingga pesantren telah berkontribusi dalam membesarkan umat Islam dan NU menjadi organisasi Muslim terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu, NU ingin memberikan apresiasi kepada mereka yang sudah memberikan kontribusi terbaiknya bagi umat Muslim.

Turut hadir Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ibu negara keempat Sinta Nuriyah, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, beserta tokoh-tokoh lainnya.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement