Rabu 01 Feb 2023 12:08 WIB

Wapres: NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia

NU menjadi organisasi massa Islam terbesar di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf saat melakukan pertemuan dengan Sineas Garin Nugroho di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Pertemuan tersebut membahas tentang rencana pembuatan film dokumenter satu abada Nahdlatul Ulama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf saat melakukan pertemuan dengan Sineas Garin Nugroho di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Pertemuan tersebut membahas tentang rencana pembuatan film dokumenter satu abada Nahdlatul Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada Nahdlatul Ulama di usianya yang telah genap 100 tahun. Memasuki abad-2 usianya, Kiai Ma'ruf berpesan agar NU terus berkontribusi bagi seluruh umat manusia tidak hanya warga nahdliyin maupun lingkup Indonesia.

“NU juga harus mengambil usaha upaya perbaikan dalam tingkat global karena NU menganut paham Islam yang rahmatan lil alamin yaitu rahmat bagi seluruh dunia. Bukan untuk orang NU saja, bukan Indonesia saja, tapi untuk seluruh dunia,” kata Kiai Ma'ruf ketika menghadiri acara Anugerah Satu Abad NU, di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa malam (31/01/2023).

Baca Juga

NU menjadi organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, memiliki anggota yang tersebar baik di dalam negeri maupun mancanegara. Karenanya, kata Ma'ruf, sebagai organisasi yang menjunjung Islam rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta), NU memiliki peran besar dalam mengimplementasikan perbaikan-perbaikan di muka bumi.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, peran besar di kancah global ini telah tergambar melalui logo NU yang menggambarkan bola dunia dan huruf "dhod" yang mengelilingi dunia.

“Dan lambang NU juga menggambarkan sebagai bumi, jagat. Artinya memang Nahdlatul Ulama punya misi kesejagatan. Bahkan tulisanya itu NU, "dhod"-nya itu mengelilingi dunia "dhod"-nya. Jadi istilahnya ini men-dhod kan dunia. Sebagai Jagat artinya memang punya misi kesejagatan itu tulisannya itu mengelilingi dunia,” katanya.

Membawa narasi kebaikan

Menurut Wapres, mengelilingi dunia ini, dapat dilakukan dengan menjadikan manusia, di antaranya para kader NU, untuk menjadi utusan Allah di dunia yang membawa narasi kebaikan di bumi diantaranya dengan menjaga perdamaian dunia.

“Jadi istilahnya itu begitu saya pahami sebagai ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang rahmatan lil alamin. Ajaran ini yang ingin kita kembangkan, ingin memposisikan manusia-manusia ini sebagai khalifatullah fil ardhi, manusia itu adalah wakil Allah di bumi ini,” katanya.

“Kalau semua manusia di Bumi menjalankan khittah (langkah) apa yang di harus dilakukan maka pasti akan terjadi kedamaian, dan juga sesama khalifah fil ardhi mestinya tidak terjadi benturan-benturan, tidak terjadi permusuhan di dunia,” tambahnya.

Mantan Rais Aam PBNU ini pun mengajak seluruh kader NU untuk mempersiapkan langkah-langkah nyata yang dapat diimplementasikan dalam meneruskan kontribusi di dunia dan dalam mengisi perjalanan menuju abad ke-2 NU.

“Karena itu kita memasuki abad ke dua, seratus tahun ke dua, maka kita perlu menyiapkan langkah-langkah, khutuwat islahiyah, insyithah islahiyah,  yang lebih  tajam lagi yang lebih mengarah lagi, sesuai dengan tantangan yang kita hadapi baik pada tingkatan keumatan, kebangsaan dan  kenegaraan maupun pada tantangan yang sifatnya global,” ujar Wapres.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement