Rabu 01 Feb 2023 13:20 WIB

Anwar Abbas: Putusan MK Larang Nikah Beda Agama Bikin Hidup Tenang

Nikah beda agama lebih besar mudharatnya.

Rep: Mabruroh/ Red: Erdy Nasrul
MUI menyatakan hakim-hakim yang mengesahkan pernikahan beda agama di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya bisa diadukan ke Komisi Yudisial (KY).
Foto: Republika/Thoudy Badai
MUI menyatakan hakim-hakim yang mengesahkan pernikahan beda agama di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya bisa diadukan ke Komisi Yudisial (KY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (31/1/2023) telah memutuskan, menolak gugatan terkait nikah beda agama dan MK menyatakan sikapnya tetap berpegang kepada ketentuan yang telah diatur dalam UU Perkawinan. Pengamat Sosial Ekonomi dan Keagamaan, Anwar Abbas, mengapresiasi keputusan tegas MK dalam menjaga UU perkawinan.

“Keputusan ini tentu jelas menggembirakan karena telah memberikan kepastian hukum, sehingga masyarakat luas bisa hidup tenang dan bertindak sesuai dengan ketentuan yang ada. Karena kalau nikah beda agama ini ditoleransi, akan menimbulkan dampak negatif yang besar,” ujar Buya Anwar dalam siaran persnya, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Dampak negatif

Dampak negatif pertama, bagi yang melakukan nikah beda agama hal ini tentu jelas merupakan penentangan terhadap Tuhan dan ketentuan agama yang ada, hal itu tentu jelas tidak baik bagi yang bersangkutan.

Kedua bagi anak. Orang tua yang nikah beda agama akan menyebabkan keturunannya tidak jelas nasabnya, karena pernikahan tersebut dalam Islam tidak sah, sehingga nasab anaknya akan terputus dengan ayah kandungnya.

Ketiga, jika anaknya perempuan dan ayah kandungnya tidak beragama Islam, tentu ayahnya tidak bisa menjadi wali bagi anaknya yang beragama Islam. Jika ayahnya tetap memaksakan diri untuk menjadi wali nikah, pernikahan anaknya tersebut jelas tidak sah, dan jika mereka berhubungan badan, berarti mereka telah melakukan perzinaan.

Keempat, hilangnya hak waris-mewarisi di antara anak dan orang tua sebab ketidaksamaan agama telah menjadi penghalang bagi ditegakkannya ketentuan tentang hak waris mewarisi dalam Islam. Jika hal ini tidak bisa diatasi, tentu tidak mustahil akan bisa memicu terjadinya konflik dan persoalan besar dalam keluarga. 

Kelima, nikah beda agama akan bisa membuat anak mengalami kebingungan dan konflik batin, apakah akan mengikuti agama ayahnya atau agama ibu. Hal ini tentu tidak mustahil akan bisa membuat anak menjadi tidak lagi peduli terhadap agama.

Keenam, bagi orang tua kehadiran anak yang berbeda agama dan keyakinan dengannya, tentu akan membuat hatinya tidak tenang karena anaknya tumbuh dan berkembang, tidak sesuai dengan keimanan dan keyakinan yang diinginkannya.

Jadi, kesimpulannya, nikah beda agama lebih besar mudharatnya daripada manfaatnya. "Tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi anak dan keluarganya,” ujar Buya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement