Literasi Digital Provinsi DIY Tertinggi Nasional
Red: Fernan Rahadi
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 di Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2023). | Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil survei Indeks Literasi Digital 2022, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Provinsi Kalimantan Barat memiliki nilai indeks literasi digital tertinggi. Keduanya memiliki dengan skor 3,64 atau tertinggi dibandingkan provinsi-provinsi lainnya.
Adapun menyusul di urutan ketiga dan keempat adalah Kalimantan Timur dan Papua Barat yang memiliki skor 3,62. Sedangkan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki skor 3,61 berada di urutan kelima.
Secara keseluruhan, indeks literasi digital nasional pada 2022 meningkat 0,05 poin menjadi 3,54 dari capaian indeks di tahun 2021 sebesar 3,49. Survei tersebut digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Katadata Insight Center (KIC).
"Alhamdulillah (indeks literasi digital 2022) naik menjadi 3,54," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam peluncuran Indeks Literasi Digital 2022, Rabu (1/2/2023).
Semuel mengatakan pengukuran indeks literasi digital dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat literasi digital masyarakat. Pengukuran indeks literasi digital nasional 2022 mengacu pada empat pilar literasi digital, yakni kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Dalam survei tersebut tercatat bahwa terdapat tiga pilar yang mengalami peningkatan dari 2021, yakni kecakapan digital dengan skor 3,52 (naik 0,08 poin), etika digital dengan skor 3,68 (naik 0,15 poin), dan keamanan digital dengan skor 3,84 (naik 0,02 poin).
Adapun pilar budaya digital menurun sebesar 0,06 poin menjadi 3,84. Dengan demikian, secara keseluruhan Indeks literasi digital Indonesia memiliki skor 3,54.
Semuel mengaku bersyukur dengan capaian tersebut. Namun, dia berharap ke depan indeks literasi nasional bisa menyentuh angka 4. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya, salah satunya memasifkan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) di berbagai daerah di Indonesia. "Semoga dengan apa yang kita lakukan dengan Gerakan Nasional Literasi Digital ini bisa terus berlanjut dan mempunyai dampak bagi masyarakat," ucap Semuel.
Pengukuran Indeks Literasi Digital 2022 dilakukan terhadap 10 ribu responden dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia dengan metode multistage random sampling pada periode Agustus-September 2022.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara tatap muka secara langsung dengan populasi target adalah warga negara Indonesia yang berusia 13 hingga 70 tahun dan mengakses internet dalam tiga bulan terakhir.