Rabu 01 Feb 2023 15:49 WIB

Sesak Napas Berkepanjangan Bisa Jadi Tanda Long Covid, Begini Cara Melegakannya

Long Covid ditandai dengan gejala yang bertahan selama lebih dari empat pekan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan muda batuk (Ilustrasi). Batuk, nyeri dada, dan sesak napas merupakan beberapa tanda dan gejala yang mungkin berkaitan dengan long Covid.
Foto: Republika
Perempuan muda batuk (Ilustrasi). Batuk, nyeri dada, dan sesak napas merupakan beberapa tanda dan gejala yang mungkin berkaitan dengan long Covid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa sesak di dada, apalagi yang berkepanjangan, sebaiknya tidak disepelekan. Menurut dokter umum Andrew Whittamore sekaligus pimpinan klinis di Asthma and Lung UK, sesak berkepanjangan bisa menjadi salah satu tanda awal long Covid.

Seseorang disebut mengidap long Covid jika sudah sembuh dari Covid-19 tapi masih merasakan sejumlah gejalanya. Efek samping itu bisa bertahan lebih dari empat pekan, bahkan dapat bertahan lebih lama lagi, termasuk berbulan-bulan hingga tahunan.

Baca Juga

Mengutip pedoman Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengenai tanda-tanda awal long Covid, Whittamore mengatakan gejala umumnya termasuk kelelahan ekstrem, sesak napas, serta masalah ingatan dan konsentrasi (dikenal sebagai kabut otak alias brain fog). Batuk terus-menerus dan nyeri dada atau sesak juga termasuk pertandanya.

Gejala yang muncul pun dapat bervariasi, tergantung kondisi tiap individu. Whittamore menyarankan untuk segera mencari pertolongan medis jika mendapati ada yang tidak beres pada tubuh.

"Temui dokter segera jika mengalami nyeri dada atau sesak, jantung berdebar-debar, pembengkakan kaki atau lengan, atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri," ujarnya.

Long Covid amat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Kelelahan, masalah ingatan, dan khususnya kesulitan bernapas, dapat mempersulit berkegiatan secara normal, terutama bagi orang yang sudah memiliki kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Penyintas Covid-19 yang mengalami gejala jangka panjang seperti kabut otak atau kelelahan juga mungkin tidak dapat kembali bekerja. Jika gejala yang dialami mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari, dokter umum dapat merujuk ke layanan long Covid untuk membuat rencana rehabilitasi. Bisa juga rujukan ke spesialis yang dapat membantu gejala spesifik, seperti fisioterapis, ahli diet, atau terapis okupasi.

"Rehabilitasi mungkin melibatkan menemui profesional perawatan kesehatan di rumah, di klinik atau rumah sakit, atau mengikuti program daring. Beberapa orang yang mengidap long Covid juga bisa mengalami depresi dan kecemasan, sehingga dapat ditawari konseling atau bentuk terapi psikologis lainnya," tutur Whittamore, dikutip dari laman Express, Rabu (1/2/2023).

photo
Teknik pernapasan pelega sesak. - (Republika)

Khusus untuk gejala sesak berkepanjangan, ada sejumlah cara menanganinya yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Caranya, dengan menggunakan teknik pernapasan tertentu.

Cobalah bernapas dalam-dalam dengan menarik napas panjang, lambat, dan dalam. Idealnya, napas ditarik melalui hidung, tahan selama dua hingga tiga detik, lalu embuskan dengan lembut melalui mulut.

Untuk meredakan serangan batuk, cobalah "terengah-engah". Caranya, embuskan napas melalui mulut terbuka alih-alih batuk untuk mengeluarkan udara dengan cepat dari paru-paru melalui tenggorokan dan mulut, seolah-olah sedang mencoba mengaburkan cermin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement