REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menanggapi terkait surat pengunduran diri eks Komisaris Ancol sekaligus loyalis Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, Geisz Chalifah yang belum dibalas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Menurut Heru, surat itu sudah sampai di mejanya.
Nantinya, posisi Komisaris Ancol akan dibahas di dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk mencari pengganti Geisz. "Sudah diterima kok. Nanti mau ada RUPS," katanya kepada Republika.co.id di di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Rabu (1/2/2023).
Eks Komisaris Ancol sekaligus loyalis Gubernur DKI periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan, Geisz Chalifah, mengaku, siap untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024. Geisz berniat maju karena ingin melanjutkan program yang sudah dirintis Anies di Jakarta. "Saya selalu siap lewat jalur partai atau jalur independen," kata Geisz kepada awak media di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Dia menjelaskan, keberanian untuk maju menjadi DKI 1 karena ada kepercayaan telah memahami Ibu Kota lebih jauh. Utamanya, sambung Geisz, dari segi sosiologi maupun pemahaman yang lainnya. Geisz mengaku, memang belum secara serius berkomunikasi dengan partai.
Namun demikian, ia kerap bercanda dan berseloroh selalu siap jika maju sebagai cagub DKI 2024. Menurut Geisz, program utama yang akan dijalankan jika menjadi cagub DKI adalah mengutamakan air bersih.
Selain itu, ia ingin melakukan pemerataan pendidikan masyarakat dengan struktur pendidikan berbasis keadilan. "Dalam kepemimpinan itu ada dua hal, satu berbasis kepentingan masyarakat, satu lagi bisa berbasis kepentingan pengusaha. Anies mampu menyeimbangkan kedua hal itu," tutur Geisz.
Dia juga menyinggung keputusannya mengajukan surat pengunduran diri sebagai Komisaris Ancol ke Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono beberapa waktu lalu. Geisz menyebut, pengajuannya itu belum dibalas oleh Pemprov DKI, yang ditindaklanjuti berupa rapat umum pemegang saham (RUPS).