REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan transformasi sepak bola Indonesia harus benar-benar direalisasikan. Ia bersama Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menghadiri penutupan kursus manajemen pengamanan stadion di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Pelatihan berlangsung sejak 25 Januari hingga 3 Februari 2023 di Hotel Century Park, Jakarta. Sebanyak 66 orang ikut serta dalam pelatihan tersebut, antara lain 56 orang personel Polri dan 10 orang dari perwakilan Kemenpora, Kementerian PUPR, Kemenkes, PSSI, dan PT LIB. Agenda ini merupakan bentuk komitmen Polri melaksanakan transformasi pengamanan pertandingan sepak bola.
"Kita harus melakukan perbaikan sesuai arahan dari bapak Presiden untuk melaksanakan transformasi untuk menyelenggarakan olahraga yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, dari sisi keamanan, manajemen pengaturan suporter, penonton," kata Iriawan, Rabu.
Sekjen PSSI Yunus Nusi turut mengapresiasi pelaksanaan pelatihan oleh Polri tersebut. Menurutnya ini akan sangat berguna bagi PSSI khususnya dalam penanganan stadion pertandingan sepak bola. Ia juga berharap ini akan ditindaklanjut dengan pelatihan security officer klub-klub Liga 1, 2, dan Asosiasi Provinsi (Asprov).
"Tentu (akan diterapkan dalam regulasi), kan tadi ada dari LIB dan PSSI. Kita berharap penanganan keamanan dalam sebuah pertandingan memang sudah harus standar seperti yang diharapkan kepolisian," kata Yunus.
Kursus manajemen pengamanan stadion ini bertujuan menyempurnakan implementasi Perpol 10 Tahun 2022 tersebut. Diharapkan kemampuan personel meningkat dalam pengamanan event olahraga, khususnya sepak bola.