Rabu 01 Feb 2023 16:59 WIB

Rokok Sumbang Inflasi Terbesar di Lampung

Inflasi subkelompok rokok dan tembakau 12,87 persen.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Rokok (ilustrasi). Inflasi di Provinsi Lampung pada Januari 2023 sebesar 5,05 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,13 pada Januari 2022 menjadi 115,62 pada Januari 2023. Rokok kretek filter memberikan andil besar pada inflasi bulan lalu.
Foto: www.pixabay.com
Rokok (ilustrasi). Inflasi di Provinsi Lampung pada Januari 2023 sebesar 5,05 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,13 pada Januari 2022 menjadi 115,62 pada Januari 2023. Rokok kretek filter memberikan andil besar pada inflasi bulan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Inflasi di Provinsi Lampung pada Januari 2023 sebesar 5,05 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,13 pada Januari 2022 menjadi 115,62 pada Januari 2023. Rokok kretek filter memberikan andil besar pada inflasi bulan lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat, inflasi year on year (yoy) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil sebesar 2,13 persen.

Baca Juga

Dari tiga subkelompok pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok rokok dan tembakau 12,87 persen, subkelompok makanan 6,06 persen, dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol 4,56 persen. "Adapun komoditas yang memiliki andil terbesar pada kelompok ini adalah rokok kretek filter, beras, cabai merah, bawang merah, dan telur ayam ras," kata Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Riduan dalam keterangan persnya di Bandar Lampung, Rabu (1/2/2023).

Ia mengatakan, selain kelompok makanan, minuman, dan tembakau, terdapat juga yang memengaruhi inflasi yakni kelompok transportasi memberikan andil sebesar 1,75 persen, kelompok pendidikan memberikan andil sebesar 0,47 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan andil sebesar 0,38 persen, kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga memberikan andil sebesar 0,30 persen.

Selanjutnya kelompok pakaian dan alas kaki memberikan andil sebesar 0,30 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran memberikan andil sebesar 0,30 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga memberikan andil sebesar 0,15 persen, dan kelompok kesehatan memberikan andil sebesar 0,12 persen.

Riduan mengatakan, tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2023 terhadap Januari 2022) sebesar 5,95 persen. Jika dirinci menurut kota, inflasi tahun ke tahun (yoy) Kota Bandar Lampung sebesar 5,99 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Kota Metro sebesar 5,60 persen.

Ia menjelaskan, pada Januari 2023 tingkat inflasi/deflasi bulan ke bulan mengalami inflasi sebesar 0,82 persen, tertinggi selama tiga tahun terakhir, sementara bulan Januari 2022 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, dan pada bulan Januari 2021 terjadi inflasi sebesar 0,76 persen.

Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender Januari 2023 mengalami inflasi tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir yaitu sebesar 0,82 persen. Sementara tingkat inflasi tahun kalender Januari 2022

mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, dan tingkat inflasi tahun kalender Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen.

"Tingkat inflasi tahun ke tahun Januari 2023 terhadap Januari 2022 sebesar 5,95 persen tertinggi dalam tiga tahun terakhir," kata Riduan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement