Rabu 01 Feb 2023 17:01 WIB

Kehilangan Memori Bisa Jadi Sinyal Kolesterol Tinggi

Orang dengan kolesterol tinggi sering kali tidak menyadari kondisinya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Kehilangan memori bisa menjadi tanda peringatan kolesterol tinggi. (ilustrasi)
Foto: Foto : MgRol112
Kehilangan memori bisa menjadi tanda peringatan kolesterol tinggi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi terjadi ketika Anda memiliki terlalu banyak zat berlemak yang disebut kolesterol dalam darah. Hal ini berarti Anda lebih mungkin menderita keadaan darurat medis seperti strok dan serangan jantung.

Orang dengan kolesterol tinggi sering kali tidak menyadari mereka memiliki kondisi tersebut sampai mereka dites, atau jika hal itu menyebabkan masalah serius. Namun menurut seorang dokter, ada beberapa tanda yang menandakan kolesterol tinggi.

Baca Juga

Dr Joseph Ambani dari GlowBar mengeklaim kehilangan ingatan adalah gejala yang tidak biasa dari terlalu banyak kolesterol. “Kolesterol tinggi merupakan kondisi umum yang bisa memiliki berbagai gejala,” jelasnya seperti dilansir laman Mirror, Rabu (1/2/2023).

Beberapa gejala kolesterol tinggi yang tidak biasa termasuk kesulitan berkonsentrasi atau kehilangan ingatan. Pengetahuan ini telah didukung oleh penelitian, termasuk penelitian pada 2008 yang mengidentifikasi bahwa orang dengan tingkat lipoprotein densitas tinggi (kolesterol baik) yang rendah lebih cenderung memiliki daya ingat yang buruk.

Dari uji coba terhadap 3.673 peserta, para peneliti menemukan bahwa pada usia 60 tahun, pria dan wanita ini 53 persen lebih mungkin mengalami kehilangan ingatan dibandingkan mereka yang tingkatnya lebih tinggi. Penulis utama studi tersebut, yang diterbitkan dalam Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology: Journal of American Heart Association, Archana Singh-Manoux, mengatakan masalah ingatan adalah kunci dalam diagnosis demensia.

“Kami menemukan bahwa tingkat high-density lipoprotein (HDL) yang rendah dapat menjadi faktor risiko kehilangan memori pada usia paruh baya. Ini menunjukkan bahwa kolesterol HDL yang rendah mungkin juga menjadi faktor risiko demensia," ujarnya.

HDL bekerja untuk mengurangi kadar kolesterol dengan cara menyerapnya dan membawanya kembali ke hati, untuk kemudian dibuang. Sementara, low-density lipoprotein atau LDL (kolesterol jahat) adalah yang menumpuk di dinding pembuluh darah Anda. Seiring waktu hal ini menyebabkan bagian dalam pembuluh menyempit, menyebabkan masalah.

Studi lain dari Journal of American Geriatrics Society menemukan bahwa memiliki kadar LDL yang tinggi dapat memengaruhi daya ingat. “Kolesterol lipoprotein densitas rendah plasma (LDL-C) yang lebih tinggi dikaitkan dengan kinerja tugas memori kerja yang lebih buruk dan pengurangan penekanan jaringan mode default terkait tugas," ujarnya.

Temuan ini menunjukkan efek buruk dari peningkatan LDL-C pada kinerja tugas memori kerja dan penekanan DMN terkait tugas pada orang dewasa yang lebih tua dengan risiko kardiovaskular. Menurut para ahli, tingkat kolesterol total yang sehat dalam darah lima atau kurang milimol per liter (mmol/l). Padahal, tingkat HDL yang sehat adalah satu atau lebih mmol/l. Empat atau kurang mmol/l LDL juga dianggap normal. National Health Services (NHS) telah mengungkapkan empat cara untuk mengurangi kolesterol, ini termasuk makan lebih sedikit lemak jenuh, berolahraga lebih banyak, berhenti merokok, serta mengurangi alkohol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement