Inflasi Malang Terendah di Jatim, Pemkot Siap Jalankan Arahan Jokowi
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Inflasi | Foto: Foto : MgRol112
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji menyambut baik dan menyatakan kesiapan seluruh jajarannya untuk terus mengawal inflasi. Hal ini harus dilakukan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) guna mencermati dinamika ekonomi global saat ini.
Menurut Sutiaji, dalam berbagai kesempatan selalu dia tekankan kepada jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan masyarakat untuk turut berperan dalam menghadapi perubahan ekonomi.
"Angka inflasi yang rendah ini tentu jadi bekal optimisme di tengah kewaspadaan yang wajib kita jaga terus," kata Sutiaji di Kota Malang, Rabu (1/2/2023).
Sebelumnya, Kota Malang mengalami inflasi pada Januari 2023 dengan angka 0,15 persen. Hal ini menyebabkan Kota Malang menjadi daerah inflasi terendah di Jawa Timur.
"Sedangkan inflasi yang tertinggi di Jawa Timur dialami oleh Kabupaten Sumenep dengan angka 0,63 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini dalam konferensi pers secara daring, Rabu (1/2/2023).
Menurut Erny, ada sejumlah komoditas utama yang memberikan andil inflasi di Kota Malang. Komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang berasal dari harga kontrak rumah. Komoditas ini mengalami kenaikan harga sebesar 2,44 persen dengan andil inflasi sekitar 0,167 persen.
Komoditas penyumbang inflasi terbesar kedua di Kota Malang, yakni beras. Komoditas ini pada Januari lalu mengalami kenaikan harga sekitar 2,81 persen. Sementara itu, andil inflasinya pada bulan lalu sebesar 0,088 persen.
Selanjutnya, cabai rawit menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar ketiga di Kota Malang. Menurut Erny, salah satu bahan utama dapur ini mengalami kenaikan hingga 41,19 persen. Namun andil inflasinya di Kota Malang hanya sekitar 0,079 persen.
Di samping itu, ada pula rokok kretek, minyak goreng dan emas perhiasan. Lalu komoditas cabai merah, bawang putih dan tiket kereta api. Seluruh komoditas tersebut tercatat telah menyumbang inflasi di Kota Malang pada Januari lalu.