REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih pada Selasa (31/1/2023) meluncurkan kemitraan dengan India, untuk membantu negara tersebut bersaing dengan China dalam peralatan militer, semikonduktor, dan kecerdasan buatan (AI). Washington ingin menyebarkan lebih banyak jaringan telepon seluler Barat untuk melawan perusahaan telekomunikasi China, Huawei Technologies Co Ltd.
Gedung Putih juga akan mendatangkan lebih banyak spesialis chip komputer India ke Amerika Serikat, termasuk mendorong perusahaan dari kedua negara untuk berkolaborasi dalam peralatan militer seperti artileri sistem.
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, dan mitranya dari India, Ajit Doval, meluncurkan Prakarsa AS-India tentang Teknologi Kritis dan Berkembang.
"Tantangan yang lebih besar oleh China, termasuk praktik ekonominya, gerakan militernya yang agresif, upayanya untuk mendominasi industri masa depan dan mengendalikan rantai pasokan masa depan telah berdampak besar pada pemikiran di Delhi," kata Sullivan.
“Ini bagian dasar besar lainnya dari strategi keseluruhan untuk menempatkandemokrasi di Indo-Pasifik dalam posisi yang kuat. Ini adalah taruhan strategis oleh kedua pemimpin pada gagasan bahwa menciptakan ekosistem yang lebih dalam antara Amerika Serikat dan India akan melayani kepentingan strategis, ekonomi, dan teknologi," ujar Sullivan menambahkan.
Inisiatif baru ini juga mencakup upaya bersama dalam ruang dan komputasi kuantum berkinerja tinggi. Pada Senin (30/1/2023) Sullivan dan Doval berpartisipasi dalam acara Kamar Dagang, yang dihadiri para pemimpin perusahaan dari Lockheed Martin Corp, Adani Enterprises, dan Applied Materials Inc.
General Electric Co meminta izin Pemerintah AS untuk memproduksi mesin jet dengan India. Mesin ini akan digunakan untuk menggerakkan pesawat yang dioperasikan dan diproduksi oleh India. Gedung Putih sedang melakukan peninjauan izin tersebut.
New Delhi telah membuat Washington frustrasi karena ikut berpartisipasi dalam latihan militer dengan Rusia. India juga meningkatkan pembelian minyak mentah Rusia. Tetapi Washington telah menahan diri untuk tidak mengkritisi langkah yang diambil India.