REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika kita melihat amalan para Salaf, umat Islam awal pada masa Rasulullah saw, kita menemukan riwayat di mana para sahabat akan mempersiapkan bulan Ramadhan beberapa bulan sebelumnya. Kemudian setelah Ramadhan, selama berbulan-bulan mereka akan meminta Allah untuk menerima Ramadhan mereka.
Melansir laman aboutislam.net, Abu Bakar Al Warraq mengatakan bahwa Rajab adalah bulan menanam, seperti menanam benih di Rajab. Syaban adalah bulan mengairi sawah, dan kemudian bulan Ramadhan adalah bulan panen. Umat Islam hanya akan bisa mendapatkan buah Ramadhan jika memulai prosesnya lebih awal.
Dalam surat At Taubah ayat 36 disebutkan,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
Ada tiga cara dalam mempersiapkan bulan Ramadhan saat Rajab dan Syaban, di antaranya:
Pertama, menghormati bulan Rajab
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa bulan Rajab adalah salah satu bulan favorit Allah (SWT), dan bahwa orang yang menghormati bulan Rajab telah menghormati perintah atau urusan Allah SWT yang membawa kepada keridhaan-Nya.
Cara menghormati bulan Rajab pertama adalah dengan puasa. Dan yang kedua adalah dengan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Allah berfirman: “Dengan kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan terus mengampuni mereka selama mereka meminta pengampunan-Ku.”
Kapan terakhir kali kita pergi ke Allah, Kapan terakhir kali kita duduk di musalah , dan bukannya bergegas, kita duduk di sana selama beberapa saat dan bertanya kepada Allah, “Ya Allah, maafkan aku”?
Dan yang penting di bulan ini kita juga meminta dan kita memaafkan orang yang telah merugikan kita. Kami tidak memutuskan hubungan. Kita tahu dari hadits lain Nabi, saw, bahwa orang yang memutuskan ikatan, maka ibadahnya tidak diterimaIni adalah hal yang sulit untuk memaafkan orang. Tapi ini adalah sesuatu yang harus kita jadikan sebagai latihan.
Seperti Sa'd ibn Abi Waqqas, seorang sahabat di mana utusan itu berkata sambil duduk bersama para sahabatnya, melalui pintu ini seorang pria akan masuk, dan dia dijamin Jannah. Jadi Sa'd masuk. Dan sahabat ingin tahu mengapa Sa'd diberikan Jannah. Dan mereka kemudian menyadari ketika mereka tinggal bersamanya selama beberapa hari dan mereka tidak bisa melihat dia melakukan sesuatu yang istimewa, mereka bertanya kepadanya: Sa'd, apa yang Anda lakukan sehingga Nabi saw mengatakan bahwa Anda dijamin Jannah ?
Dia berkata ada satu hal yang saya lakukan yang tidak anda lihat adalah saya memaafkan semua orang yang telah menyakiti saya.
Kedua, puasa sunnah, kita harus menghidupkan puasa hari Senin dan Kamis, dan berpuasa pada hari-hari sunnah, atau Hari Putih , tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan. Mulailah berpuasa dan biasakan berpuasa.
Beberapa ulama mengatakan jika kita ingin berhenti berbuat dosa, jawabannya adalah puasa. Dalam bulan Rajab, usahakan untuk berhenti setiap hari atau setiap minggu, minimal satu hal yang diperbolehkan.
Jadi, misalnya, minum minuman bersoda saat makan, dan juga boleh minum air putih. Apa yang lebih disukai? Minum minuman bersoda. Ketika akan minum kemuduan menghentikan diri dari minum minuman bersoda.
Dengan demikian kita akan dapat mengendalikan nafsudengan lebih baik Ketika kita bisa menahan nafsu minum soda di bulan Rajab kemudian kita bisa meningkatkannya di bulan Shaban, ketika sampai di bulan Ramadhan, kita akan dapat menjadi begitu kuat sehingga dapat menghentikan diri sendiri dari berbuat dosa.
Ketiga, mengingat isra miraj. Hal terakhir mengapa bulan rajab sangat penting adalah karena ini adalah bulan di mana perjalanan malam (isra miraj) berlangsung. Di dalamnya, hadiah doa diberikan kepada Rasulullah. Kita melihat dalam Hadits bahwa Perjalanan Malam terjadi setelah Tahun Kesedihan, ketika Nabi saw menyaksikan kematian Pamannya Abu Thalib dan istri tercintanya Siti Khadijah.
Akibatnya, Allah (SWT) memanggil Nabi, saw, ketika Isra Miraj dan memberinya hadiah sholat. Itu adalah sesuatu yang harus kita junjung tinggi di bulan Rajab dan dijunjung tinggi di bulan Syaban.
Sumber:
https://aboutislam.net/reading-islam/living-islam/preparing-for-ramadan-in-rajab-and-shaban/