Kamis 02 Feb 2023 08:27 WIB

BPBD Garut Cek Daerah Terdampak Gempa Dangkal Sesar Garsela

Guncangan gempa tersebut cukup besar dirasakan masyarakat di sekitar perkotaan Garut.

Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Garut mengoperasikan alat pendeteksi gempa (Warning Receiver System) di Kantor BPBD Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan bantuan alat pendeteksi gempa kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut guna mempercepat penyebaran informasi gempa bumi dan tsunami di Indonesia.
Foto: CANDRA YANUARSYAH/ANTARA
Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Garut mengoperasikan alat pendeteksi gempa (Warning Receiver System) di Kantor BPBD Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan bantuan alat pendeteksi gempa kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut guna mempercepat penyebaran informasi gempa bumi dan tsunami di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT --  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut melakukan pengecekan daerah yang terdampak guncangan gempa dangkal akibat aktivitas Sesar  Garsela. Pengecekan  untuk mengetahui ada atau tidaknya kerusakan infrastruktur maupun pemukiman rumah warga.

"Untuk kewilayahan sedang melakukan pengecekan oleh bapak ibu camat di kewilayahan. Mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang tidak diharapkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi melalui siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Dia menyampaikan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Selasa, 1 Februari 2023 telah terjadi gempa bumi tektonik pada pukul 22.57.21 WIB.

Hasil analisa BMKG, menurut Satria, menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan Magnitudo 4,3 dengan episentrum terletak pada koordinat 7.27 LS dan 107.73 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km Barat Daya Kabupaten Garut pada kedalaman 3 km.

Satria mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.

Satria menyampaikan, gempa bumi cukup kuat dirasakan masyarakat di wilayah Garut Kota, Pasirwangi, Cisurupan, Bayongbong, dan Kecamatan Samarang.

Hingga jelang dini hari, dia mengatakan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut, meski begitu Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Garut masih melakukan komunikasi dengan kepala kewilayahan di kecamatan.

"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," katanya.

Satria mengimbau, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi tentang gempa yang resmi dapat bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi.

Laporan dari Kecamatan Caringin yang memiliki wilayah pesisir pantai dan juga berbatasan dengan Kabupaten Cianjur tidak ada kerusakan dampak dari guncangan gempa bumi.

Camat Caringin Suhud Suhudiah mengatakan, hasil pemantauan di lapangan tidak ada kerusakan, warga juga beraktivitas seperti biasa. "Alhamdulillah kondisi di Caringin aman," kata Suhud.

Guncangan gempa tersebut cukup besar dirasakan masyarakat di sekitar wilayah perkotaan Garut, seperti dirasakan warga di lingkungan Perumahan Malayu di Kecamatan Tarogong Kaler yang saat kejadian langsung keluar rumah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement