Kamis 02 Feb 2023 10:04 WIB

Rusia Peringatkan Israel untuk tak Kirim Senjata ke Ukraina

Moskow tak segan untuk menghancurkan senjata Israel ketika tiba di Kiev.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengatakan, Kemenlu Rusia telah memperingatkanIsrael untuk tidak memasok persenjataan ke Ukraina. Seperti halnya bantuan militer dari Barat, Moskow tak segan untuk membidik dan menghancurkan senjata-senjata Israel ketika tiba di Kiev.
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengatakan, Kemenlu Rusia telah memperingatkanIsrael untuk tidak memasok persenjataan ke Ukraina. Seperti halnya bantuan militer dari Barat, Moskow tak segan untuk membidik dan menghancurkan senjata-senjata Israel ketika tiba di Kiev.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia memperingatkan Israel untuk tidak memasok persenjataan ke Ukraina. Seperti halnya bantuan militer dari Barat, Moskow tak segan untuk membidik dan menghancurkan senjata-senjata Israel ketika tiba di Kiev.

“Kami mengatakan bahwa semua negara yang memasok senjata (ke Ukraina) harus memahami bahwa kami akan menganggap (senjata) ini sebagai target yang sah untuk angkatan bersenjata Rusia,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada awak media, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Dia memperingatkan bahwa peningkatan bantuan persenjataan untuk Ukraina hanya akan meruncingkan konflik. “Setiap upaya, dilaksanakan atau bahkan tidak direalisasikan tapi diumumkan untuk pasokan senjata tambahan, baru atau lainnya, mengarah dan akan mengarah pada eskalasi krisis ini. Dan semua orang harus menyadari hal ini,” ujar Zakharova.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Rabu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, dia sedang mengkaji untuk memberikan bantuan militer kepada Ukraina. Namun, Netanyahu pun menyatakan siap memediasi Rusia dan Ukraina jika diminta oleh para pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, termasuk Amerika Serikat (AS).

“Ya, saya sedang mengkajinya,” kata Netanyahu ketika ditanya apakah Israel dapat memberikan bantuan militer kepada Ukraina, misalnya dengan mengirimkan Iron Dome, sistem pertahanan udara yang selama ini melindungi Israel dari serangan roket.

Dalam wawancara itu, Netanyahu mengonfirmasi bahwa AS telah menarik persediaan artileri yang sebelumnya ditempatkan di Israel kemudian memindahkannya ke Ukraina. “AS baru saja mengambil sebagian besar amunisi Israel dan meneruskannya ke Ukraina. Israel juga, sejujurnya, bertindak dengan cara yang tidak akan saya sebutkan di sini terhadap produksi senjata Iran yang digunakan untuk melawan Ukraina,” katanya.

Terlepas dari urusan persenjataan, Netanyahu mengaku siap memediasi Rusia dan Ukraina jika diminta oleh para pihak. “Saya sudah cukup lama untuk mengetahui bahwa harus ada waktu yang tepat dan keadaan yang tepat (untuk negosiasi). Jika mereka (waktu dan keadaan yang tepat) muncul, saya pasti akan mempertimbangkannya,” ucapnya.

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen telah merencanakan perjalanan ke Ukraina. Dia hendak membuka kembali kedutaan besar Israel di sana. Jika terjadi, itu bakal menjadi perjalanan pertama sejak perang pecah.

Pada Maret 2022 lalu, mantan perdana menteri Israel Naftali Bennett melakukan kunjungan mendadak ke Moskow, Rusia. Dia membawa misi untuk memediasi Rusia dan Ukraina. Bennett sempat menyampaikan pesan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Namun Bennett gagal mengatur negosiasi langsung.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement