REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bio Farma (Persero) meluncurkan marketplace berbasis web dengan nama Medicine Distribution Business Zone atau Medbiz by Bio Farma. Kehadiran Medbiz menandai tiga tahun berdirinya holding farmasi yang beranggotakan Kimia Farma, Indofarma, dan Inuki. Sementara, Bio Farma menjadi induk holding.
"Ini merupakan bukti transformasi digital yang akan menjadi marketplace end-to-end untuk distribusi produk obat-obatan dan alat kesehatan," ujar Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Soleh menyebut pembuatan Medbiz ini sejalan dengan tujuan pembentukan holding BUMN farmasi untuk menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi yang terintegrasi, cepat, dan efisien untuk mendorong terciptanya ekosistem kesehatan berbasis digital di Indonesia. Soleh berharap Medbiz menjadi arus pendapatan baru untuk Bio Farma.
"Yang kita lakukan itu bukan sekadar digitalisasi, tapi merevolusi cara kita berjualan di industri farmasi. Kami mendorong Bapak dan Ibu yang memiliki klinik, apotek, dan rumah sakit untuk mendaftar di MedBiz, kemudian dibantu cara membelinya dengan didampingi oleh sales person kami. Begitu ini sudah berjalan normal, next stage-nya adalah Bapak dan Ibu hanya perlu memesan obat-obatan secara langsung melalui MedBiz tanpa perlu didampingi," ucap Soleh.
Soleh mengatakan, Medbiz telah melakukan soft launching pada 31 Agustus 2022 dan memiliki tiga distributor resmi yaitu Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma. Ketika baru berjalan sekitar lima bulan, sudah terdapat 11 distributor di area Bandung, Jabodetabek, dan Purwokerto dengan 100 pembeli yang terdaftar di Medbiz. Soleh menyampaikan, pencapaian Medbiz sejak September 2022 hingga Desember 2022, telah berhasil mencapai 3.807 transaksi di Medbiz dengan 3.309 konsumen yang sudah mendaftar dan 56 jumlah distributor yang sudah tersebar di seluruh area Indonesia mulai dari Aceh sampai ke Papua.
"Dengan kekuatan ekosistem healthcare yang dimiliki holding BUMN farmasi dan komitmen dari semua entitas untuk mengimplementasikan aplikasi ini, diharapkan akan menjadi solusi untuk memudahkan proses pengadaan obat, alat kesehatan dan produk kesehatan lainnya," kata Soleh.