REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta penelusuran pasokan minyak goreng curah dalam kemasan, Minyakita. Hal itu merespons keluhan soal kelangkaan minyak yang merupakan merek dagang milik Kementerian Perdagangan itu.
Menurut Yana, perlu dilakukan penelusuran untuk melihat ketersediaan dan pasokan Minyakita. “Ini kelihatannya masih abu-abu, antara stok sebenarnya masih ada, tapi ditahan di distributor, atau bagaimana. Makanya kami akan cek ke pasar,” kata dia di Kota Bandung, Rabu (1/2/2023).
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, stok Minyakita di pedagang berkurang. Disdagin pun memantau ke distributor. “Kita kemarin baru memonitor ke dua distributor Minyakita,” kata dia, Rabu.
Menurut Elly, Minyakita di distributor masih ada, tapi berkurang. Di sisi lain, kata dia, Minyakita diminati karena dalam kemasan. “Kualitas lebih jernih, diminati warga Kota Bandung,” ujarnya.
Sementara minyak curah lainnya, serta minyak goreng premium, menurut Elly, masih tersedia di pasaran. Karena itu, untuk komoditas minyak goreng ini, Disdagin belum merencanakan operasi pasar. “Karena masih banyak pilihan. Kalau perlu minyak goreng curah, di pasar tersedia, harganya sama dengan Minyakita. Namun, Minyakita kualitas bagus dan jernih,” kata Elly.
Salah satu pedagang di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Siti Sarah, sebelumnya mengaku sejak awal tahun ini hanya bisa mendapatkan satu karton Minyakita berisi 12 bungkus ukurang masing-masing satu liter. “Tanya ke distributor, bilang di sananya juga dibatasi,” kata dia, Selasa (31/1/2023).
Padahal, menurut Siti, Minyakita ini diminati. Lantaran pasokannya berkurang, konsumen yang biasa membeli Minyakita mesti beralih. “Pembeli alternatif beli minyak curah,” ujar dia.