Fisioterapis Punya Peran Krusial di Dunia Olahraga
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang fisioterapis menenangkan pesepakbola (ilustrasi) | Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mengalami cedera termasuk hal yang paling menakutkan bagi atlet dalam dunia olahraga. Sebesar apapun bakat atau sekonsisten apapun performa yang ditunjukkan, semua akan lenyap ketika mengalami cedera.
Fisioterapis sekaligus alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Izzul Mujahidin mengatakan, jika seorang atlet mengalami cedera parah yang tak kunjung sembuh selama bertahun-tahun, maka akan menghambat karirnya. Bahkan, seorang atlet bisa pensiun dini dan harus mengubur mimpinya.
"Maka kehadiran fisioterapis di dunia olahraga menjadi hal yang penting," kata Izzul dalam pesan resmi yang diterima Republika. Menurut dia, sebagian besar masyarakat belum mengetahui peran penting fisioterapis, utamanya dalam dunia olahraga.
Padahal fisioterapis memiliki tugas penting seperti memulihkan maupun memaksimalkan kondisi atlet. Izzul menjelaskan, fisioterapi atau terapi fisik itu merupakan rangkaian prosedur.
Hal ini mulai dari memeriksa, menangani, hingga mengevaluasi pasien yang mengalami keterbatasan gerak dan fungsi tubuh. Proses fisioterapi juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera serta gangguan gerakan di kemudian hari.
Adapun ia sendiri telah mendirikan klinik yang bernama Society Physioteraphy. Klinik yang baru diresmikan Desember lalu itu memang secara khusus menangani kasus-kasus cedera olahraga dan muskuloskeletal. Ia juga sudah bergabung dengan organisasi-organisasi fisio sport.
Menurutnya, ada banyak pekerjaan utama seorang fisioterapis dalam dunia olahraga. Hal ini mulai dari bertanggung jawab atas program-program latihan untuk atlet dan membuat penilaian terhadap resiko cedera-cedera yang terjadi.
Kemudian juga membuat program latihan spesifik yang sesuai dengan jenis olahraga atau kadang memberi nasehat mengenai makanan yang dikonsumsi. Selain itu, juga memberi masukan kepada pelatih mengenai situasi dan kondisi dari seorang pemain.
"Apakah pemain bersangkutan siap untuk bermain dalam sebuah pertandingan, apakah dia fit, dan berapa menit kira-kira waktu bermainnya," katanya.
Selanjutnya, fisioterapis olahraga juga berperan membantu meningkatkan performa fisiknya. Hal ini termasuk dari kondisi cedera ke kondisi fisik yang sehat dan bugar kembali.
Bahkan, fisioterapis juga biasanya memberi rekomendasi bagaimana seharusnya atlet berlatih dan melakukan pemanasan sebelum bertanding sehingga cedera tidak terulang kembali. Ia mengaku mendapatkan banyak hal ketika berkuliah di UMM.
Bukan hanya ilmu saja, tetapi juga koneksi, cara membuka usaha, dan bagaimana memaksimalkan potensi diri. Izzul menilai, perjalanannya sebagai fisioterapis tidak lepas dari pengalamannya di Kampus Putih.