Kamis 02 Feb 2023 12:38 WIB

4.907 Personel Dikerahkan Amankan Peringatan Satu Abad NU

Puncak acara Satu Abad NU digelar di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Menag Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan terkait puncak resepsi satu abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta.
Foto: Prayogi/Republika
Menag Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan terkait puncak resepsi satu abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto melakukan pengecekan GOR Delta Sidoarjo yang menjadi tempat digelarnya acara puncak peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU). Pengecekan dimaksudkan untuk memetakan titik-titik yang nantinya menjadi tempat perkumpulan peserta.

Hal ini untuk mempermudah pembagian personel dalam upaya pengamanan. "Kita berharap kesempurnaan. Dalam rapat sudah sekian kali, tentu dengan aplikasi kita di lapangan melihat langsung tentu akan menjadi masukan baru untuk rapat lagi," kata Toni, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Toni menjelaskan, untuk personel yang diterjunkan dalam pengamanan peringatan Harlah NU sebanyak 4.907 personel. Namun demikian, jumlah tersebut masih bisa bertambah jika memang diperlukan.

"Nantinya untuk kawasan GOR Delta Sidoarjo, saat kegiatan puncak Harlah NU akan disterilkan," ujar Toni.

Toni pun memastikan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan stakeholder baik dari dalam maupun luar Jatim. Utamanya untuk mempermudah dropping peserta yang akan mengikuti puncak perayaan satu abad NU.

"Koordinasi antarwilayah sudah dirapatkan, sehingga nanti akan lebih mudah nanti dropping di sini agar tidak terjadi crowded," kata Toni.

Toni mengingatkan agar peserta tidak memaksakan diri masuk ke dalam stadion jika kapasitas sudah penih. Hal itu dikarenakan, tempat didalam area stadion terbatas. Untuk memanjakan para peserta yang hadir, panitia bakal menyiapkan LED dan videotron yang dipasang di 62 titik sekitar stadion.

"Harus dalam kondisi fisik yang sehat kemudian membawa bekal minuman makanan yang cukup juga. Khawatir banyaknya massa sehingga ada kelangkaan untuk ketersediaan makanan dan minuman," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement