REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menolak tuduhan Korea Utara (Korut)bahwa latihan militer bersama sekutu di kawasan adalah provokasi. Pemerintah Amerika Serikat mengatakan pada Rabu (1/2/2023), negara itu tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korut.
"Kami telah memperjelas bahwa kami tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK (Korut) dan mencari diplomasi yang serius dan berkelanjutan untuk mengatasi berbagai masalah yang menjadi perhatian kedua negara dan kawasan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Komentar Gedung Putih muncul setelah Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan, bahwa latihan oleh AS dan sekutunya telah mendorong situasi ke garis merah ekstrim. Tindakan mereka dinilai mengancam untuk mengubah semenanjung menjadi persenjataan perang besar dan zona perang yang lebih kritis.
Pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita pemerintah Korut KCNA mengatakan, negara itu tidak tertarik untuk berdialog selama AS menerapkan kebijakan yang bermusuhan. Namun, pernyataan Gedung Putih menegaskan kembali kesediaan Washington untuk bertemu dengan perwakilan Pyongyang pada waktu dan tempat yang nyaman bagi mereka.
"Kami menolak anggapan bahwa latihan bersama kami dengan mitra di kawasan berfungsi sebagai provokasi apa pun. Ini adalah latihan rutin yang sepenuhnya konsisten dengan praktik sebelumnya,” kata pejabat itu.
“AS terus bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Pada saat yang sama, kami akan terus bekerja dengan sekutu dan mitra untuk sepenuhnya menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mencerminkan kehendak masyarakat internasional dan untuk membatasi kemampuan DPRK untuk memajukan program senjatanya yang melanggar hukum dan mengancam stabilitas regional," kata pejabat itu.