REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota House of Representative Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Mike Gallagher bertemu dengan perwakilan TikTok untuk membahas keamanan data aplikasi video pendek itu di AS. Tapi rencana untuk melarang TikTok di AS terus berjalan.
Gallagher yang merupakan ketua Komite terpilih untuk China di House of Representative bertemu dengan kepala kebijakan publik TikTok Michael Beckerman. "(Gallagher) mengapresiasi waktu mereka tapi menemukan argumentasi mereka tidak persuasif," juru bicara Gallagher, Jordan Dunn, Kamis (2/2/2023).
"Rencana (Gallagher) memperkenalkan legislasi dengan anggota House of Representative Raja Krishnamoorthi dalam beberapa pekan ke depan masih berjalan," tambah Dunn.
Dalam pernyataannya Beckerman mengatakan TikTok "menantikan untuk belajar lebih banyak mengenai kecemasan spesifik (anggota House) Gallagher yang tidak diatasi oleh rencana komprehensif ini."
Ia menambahkan TikTok berharap dapat memberikan pengarahan lain pada Gallagher. "Sebab sulit untuk menyelam secara substantif proposal keamanan nasional yang telah dikerjakan selama dua tahun dengan satu pertemuan singkat," katanya.
Presentasi TikTok yang berjudul "Melindungi Kepentingan Keamanan Nasional" menawarkan detail upaya aplikasi itu melindungi data 100 juta lebih penggunanya di AS.
Pada bulan Desember lalu TikTok dilaporkan telah mengadopsi sejumlah langkah untuk mengatasi kekhawatiran pemerintah AS. Termasuk kesepakatan dengan Oracle Corp untuk menyimpan data pengguna aplikasi itu di AS dan dengan sebuah divisi Keamanan Data Amerika Serikat untuk mengawasi perlindungan data dan memoderasi kontennya.
Sebelumnya juga dilaporkan TikTok telah menghabiskan 1,5 miliar dolar AS untuk merekrut dan mengorganisasi ulang unit Keamanan Data di AS (USDS). Dalam presentasinya TikTok mengatakan akan memeriksa personel unit tersebut dan perusahaan dikelola oleh dewan independen dan sistem konten akan diawasi pihak ketiga yang disetujui CFIUS (Komite Investasi Asing House).
Selama tiga tahun TikTok menyakinkan Washington data pengguna mereka di AS tidak dapat diakses dan kontennya tidak dapat dimanipulasi Partai Komunis China atau siapa pun di bawah pengaruh Beijing.
Pada Senin (30/1/2023) TikTok mengkonfirmasi pada 23 Maret mendatang CEO Shou Zi Chew akan menghadap Komite Perdagangan dan Energi AS. Komite Urusan Luar Negeri House berencana menggelar pemungutan suara undang-undang yang melarang TikTok di AS.
Gedung Putih tidak memberikan komentar mengenai pembicaraan antara CFIUS dan TikTok atau apakah akan mendukung pelarangan TikTok.