REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat produksi cabai di daerah itu pada 2022 sebanyak 407,05 ton.
Kepala Bidang Tanaman dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni, di Tanjung Pandan, Kamis (2/2/2023) menyebutkan, jumlah tersebut terdiri atas cabai keriting sebanyak 147,18 ton dan cabai rawit 259,87 ton.
"Produksi cabai petani tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan produksi pada 2021 yang sekitar 300 ton," ujar Tenny.
Ia menambahkan, meningkatnya jumlah produksi cabai tidak terlepas dari keberhasilan petani di sana menjaga produksi, meskipun sepanjang 2022 Belitung dilanda musim hujan. "Petani berhasil menjaga cabai mereka tetap produksi," kata Tenny.
Tenny melanjutkan, luas panen tanaman cabai di daerah itu pada 2022 untuk cabai keriting seluas 31,79 hektare dan cabai rawit 74,28 hektare. Sementara, luas tanam baru atau tanam tambah cabai pada 2022 untuk cabai keriting 33,88 hektare dan cabai rawit 76,43 hektare.
"Sentra pertanian cabai tersebar di Desa Badau, Cerucuk, Kacang Butor, Perawas, Air Merbau, Kelekang Usang, Batu Itam, dan Terong," ungkap dia.
Menurut Tenny, faktor kendala dalam membudidayakan tanaman cabai di daerah itu adalah serangan hama penyakit dan cuaca. Tantangan itu membuat petani harus bekerja lebih keras ketika musim dengan curah hujan tinggi.