REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, memfokuskan program kerja pada pembinaan umat dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan mengenai keagamaan dan Islam rahmatan lilalamin, yang berdampak pada peningkatan kerukunan.
"Iya, salah satu fokus program kerja pada tahun 2023 ini, yaitu lebih pada pembinaan umat, yang salah satu tujuannya untuk merawat dan meningkatkan kerukunan umat beragama," ucap Ketua MUI Kota Palu, KH Zainal Abidin, di Kota Palu, Kamis (2/2/2023).
Zainal mengatakan,MUI Palu telah melaksanakan rapat kerja untuk membahas program kegiatan jangka menengah.
Program - program yang disepakati dalam rapat kerja, sebut dia, lebih diarahkan pada pembinaan umat. Program tersebut di antaranya pembinaan seni dan budaya Islam, pendidikan kader ulama, sosialisasi kerukunan beragama, menjawab masalah keumatan melalui media, pembuatan buku dakwah, pelatihan dakwah kontemporer, dakwah rutin Jumat dan Ramadhan.
Zainal mengatakan, pembinaan umat untuk meningkatkan kualitas kerukunan, dilakukan dengan pendekatan moderasi beragama.
"Hal ini untuk meningkatkan wawasan umat, sehingga tidak mempertentangkan perbedaan keyakinan, suku dan seterusnya," ungkapnya.
Oleh karena itu, ujar dia, MUI Palu juga akan melaksanakan program gerakan damai umat. Optimalisasi program - program tersebut, kata dia, diikutkan dengan penguatan kaderisasi ulama dan pengurus MUI tingkat kecamatan.
"MUI Palu akan segera membentuk pengurus MUI kecamatan meliputi Kecamatan Tatanga, Ulujadi, Mantikulore dan Tawaeli," ucapnya.
"MUI telah memiliki pengurus di empat kecamatan, dari delapan kecamatan se-Kota Palu. Oleh karena itu, dalam jangka menengah ini, MUI akan membentuk lagi empat kecamatan, sehingga genap delapan kecamatan. Kita harapkan dengan terbentuknya MUI kecamatan, maka kegiatan pembinaan umat lebih optimal," ujarnya.